Senin, 18 November 2024

SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO I


Dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi, pendiri dan pembangun Keraton Yogyakarta ini lahir pada tanggal 5 Agustus 1717 dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono. Pangeran Mangkubumi merupakan putra Sunan Amangkurat IV melalui garwa selir yang bernama Mas Ayu Tejawati. Kelak, sebagai peletak dasar budaya Mataram, beliau akan memberi warna dan ruh tidak hanya bagi lingkungan keraton tetapi seluruh masyarakat Yogyakarta.

Sedari kecil, BRM Sujono dikenal sangat cakap dalam olah keprajuritan. Beliau mahir berkuda dan bermain senjata. Selain itu, beliau juga dikenal sangat taat beribadah sembari tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Budaya Jawa.

Berkat kecakapan itulah, ketika paman beliau yang bernama Mangkubumi meninggal pada tanggal 27 November 1730, beliau lalu diangkat menjadi Pangeran Lurah. Yaitu pangeran yang dituakan di antara para putera raja. Kelak, ketika sudah dewasa, beliau juga menyandang nama yang sama dengan pamannya. BRM Sujono kemudian lebih dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi.

Mengenai ketaatan beribadah Pangeran Mangkubumi secara rinci dikisahkan dalam Serat Cebolek. Disitu digambarkan mengenai kebiasaan beliau puasa Senin-Kamis, sholat lima waktu dan juga mengaji Al Quran. Dalam serat ini pula dikisahkan bahwa beliau gemar mengembara dan mengadakan pendekatan dengan masyarakat, serta memberikan pertolongan kepada yang lemah.

Sifat beliau ini menghasilkan kesetiaan yang mendalam di antara para pengikutnya. 

Pada tahun 1746, ketika mengangkat senjata melawan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), Pangeran Mangkubumi memiliki pengikut sebanyak 3000 prajurit. Pada tahun 1747 jumlahnya meningkat pesat menjadi 13000 prajurit, dimana diantaranya terdapat 2500 prajurit berkuda. Kesetiaan dan kesediaan mengikuti beliau ini kemudian meluas hingga ke masyarakat umum pada tahun 1750.

“PERJUANGAN ATAS BUMI MATARAM”

Era tahun 1740 adalah masa-masa berat bagi bumi Mataram. Pemberontakan merajalela, dimulai dengan Geger Pacina yang dipimpin oleh Sunan Kuning dibantu Pangeran Sambernyawa, hingga gerakan-gerakan sporadis yang dipimpin oleh Pangeran Sambernyawa sendiri pada hari-hari selanjutnya. Akibatnya keraton harus berpindah dari Kartasura ke Surakarta pada tanggal 17 Februari 1745.

Untuk memadamkan pemberontakan Sambernyawa, Raja Mataram saat itu -Susuhunan Paku Buwono II mengadakan sayembara yang disambut dan dimenangkan oleh Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi kemudian bermaksud untuk mengendalikan pesisir utara Jawa sebagai langkah strategis mengurangi pengaruh VOC di bumi Mataram. Akan tetapi, akibat penghianatan dan kecurangan yang dilakukan oleh Patih Pringgoloyo yang didukung VOC, langkah Pangeran Mangkubumi menemui jalan buntu.

Atas dasar peristiwa tersebut, Pangeran Mangkubumi kemudian memutuskan untuk keluar dari lingkup istana dan memulai serangan terbuka terhadap VOC. Keputusan tersebut menuai dukungan dari Pangeran Sambernyawa. Bersama Sambernyawa, Pangeran Mangkubumi berhasil membebaskan beberapa daerah dari cengkeraman VOC.

Di sisi lain, pada akhir tahun 1749, kondisi kesehatan Paku Buwono II semakin menurun. Belanda memanfaatkan kondisi ini sehingga muncul traktat yang berisi penyerahan Kerajaan Mataram seluruhnya kepada VOC pada tanggal 16 Desember 1749. Hanya berselang hari, Paku Buwono II wafat dan kemudian digantikan oleh puteranya Paku Buwono III. Mengetahui adanya kesepakatan tersebut, maka Pangeran Mangkubumi dan Sambernyawa semakin sengit bertempur. Akibatnya, garis depan VOC terdesak dan pasukannya banyak yang tewas. Hanya dalam hitungan bulan, hampir seluruh wilayah Kerajaan Mataram sudah berada di bawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi.

Kegagalan menghadapi perjuangan Pangeran Mangkubumi ini mengakibatkan Gubernur Jawa Utara, Baron van Hohendroff, mengundurkan diri. Selain itu, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff yang berkedudukan di Batavia juga turut merasakan tekanan atas kekalahan tersebut. Baron van Imhoff kemudian jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Berikutnya, tampuk kepimpinan Gubernur Jawa Utara yang berkedudukan di Semarang diserahkan kepada Nicholas Hartingh.

Perubahan kepemimpinan VOC ini membawa perubahan dalam corak penyelesaian masalahnya. Hartingh yang dikenal supel dan lancar berbahasa Jawa, mendapatkan ide bahwa untuk menyelesaikan masalah ini hanya bisa didapat dengan cara mendekati Pangeran Mangkubumi dan menawarkan jalan perdamaian. Sadar bahwa dia tidak bisa melakukannya sendiri maka Hartingh mengutus seorang keturunan Arab, Syekh Ibrahim atau lebih dikenal dengan Tuan Sarip Besar, untuk menawarkan jalan perundingan kepada Pangeran Mangkubumi.

Pada tanggal 23 September 1754, pertemuan antara Hartingh dengan Pangeran Mangkubumi membuahkan hasil. Kesepakatan yang diperoleh merupakan rancangan awal perjanjian yang kemudian dikenal sebagai Palihan Nagari. Hasil kesepakatan ini disampaikan kepada Gubernur Jenderal dan Paku Buwono III. Kata sepakat dari Paku Buwono III diperoleh pada tanggal 4 November 1754. Kemudian butir-butir kesepakatan tersebut dituangkan dalam naskah Perjanjian Giyanti. Puncaknya pada tanggal 13 Februari 1755, Perjanjian Giyanti ditandatangani oleh pihak-pihak terkait.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, babak awal Kasultanan Yogyakarta dimulai. Pada Kemis Pon, 13 Maret 1755 (29 Jumadilawal 1680 TJ) Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai raja pertama Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

“KASULTANAN NGAYOGYOKARTO HADININGRAT ”

Dalam Babad Nitik Ngayogya, digambarkan mengenai kebijaksanaan dan kearifan Sultan Hamengku Buwono I. Juga disebutkan mengenai kecerdasan beliau terkait ilmu tata kota dan arsitektur. Dalam menentukan posisi Keraton Yogyakarta, menurut catatan itu, beliau mempertimbangkan letak dan keadaan lahan agar berpotensi menyejahterakan dan memberi keamanan untuk penduduk Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta yang berdiri kokoh hingga saat ini menempati posisi yang sangat strategis. Terdapat batas-batas alam berupa Kali Code di sebelah timur dan Kali Winongo di sebelah barat. Di sebelah utara dibatasi oleh Gunung Merapi, sementara di selatan berbatasan dengan pantai Laut Selatan. Arsitektural Keraton Yogyakarta sendiri sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I yang juga merupakan arsitek Keraton Surakarta. Tidak hanya tata ruang dan bangunannya, semua hiasan bahkan tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis, dan spiritual yang tinggi. Selain kompleks keraton, Sri Sultan Hamengku Buwono juga membangun kompleks istana air Taman Sari. Atas hasil karya serta karakter kuat Sri Sultan Hamengku Buwono I, sejarawan menjuluki beliau sebagai “a great builder”, sejajar dengan Sultan Agung.

Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I bagi Yogyakarta begitu besar. Beliau mencetuskan konsep Watak Satriya seperti: Nyawiji(konsentrasi total), greget (semangat jiwa), sengguh (percaya diri) dan ora mingguh (penuh tanggung jawab). Konsep-konsep luhur ini menjadi credo atau prinsip bagi Prajurit Keraton, Abdi Dalem, dan juga gerak tari yang disebut Joged Mataram. Sri Sultan Hamengku Buwono I juga mengajarkan falsafah golong gilig manunggaling kawula Gusti (hubungan yang erat antara rakyat dengan raja dan antara umat dengan Tuhan) serta Hamemayu Hayuning Bawono (menjaga kelestarian alam). Semuanya menjadi nilai-nilai utama yang menjadi pedoman karakter tidak hanya bagi keraton tetapi juga masyarakat Yogyakarta.

Dalam bidang seni, peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I diantaranya adalah: Beksan Lawung, Tarian Wayang Wong Lakon Gondowerdaya, Tarian Eteng, dan seni Wayang Purwo. Gendhing kehormatan raja “Raja Manggala” dan “Tedhak Saking” juga diciptakan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sri Sultan Hamengku Buwono I wafat pada tanggal 24 Maret 1792 (1 Ruwah 1718 TJ), dimakamkan di Astana Kasuwargan, Pajimatan Imogiri. Kelak, pada tanggal 3 November 2006, sebuah negara non kerajaan yang proses kelahirannya sangat lekat dengan keturunan beliau akan menganugerahi Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai Pahlawan Nasional atas jasa-jasa dalam memperjuangkan jati diri bangsa.

Sabtu, 16 November 2024

Sejarah dan fakta kelam dibalik lomba panjat pinang ini



Ternyata bukan untuk perayaan 17 Agustus melainkan untuk Merayakan ulangtahun Ratu Belanda dan Jadi Bahan Lucu-lucuan Belanda

1.Perlombaan ini dulunya dikenal sebagai de Klimmast, yang artinya “memanjat tiang”

2.Panjat Pinang adalah perlombaan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda

3.Dulu para penjajah memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang

4.Tidak hanya itu, masyarakat Belanda juga mengadakan lomba ini saat mereka memiliki acara penting seperti pernikahan, hajatan, dan lain-lain

5.Pada masa itu panjat pinang biasa diadakan setiap 31 Agustus untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina

6.Bedanya pada masa itu hadiah yang diperebutkan adalah bahan pokok seperti beras, roti, gula, tepung, dan pakaian

7.Barang tersebut adalah sebuah kemewahan bagi masyarakat Indonesia yang saat itu hidup serba kekurangan

8.Sementara masyarakat Indonesia bersusah payah memanjat dan meraih hadiah, orang-orang Belanda hanya menonton dari bawah

9. Mereka menganggap hal ini sebagai lelucon dan menertawakan ketika ada orang yang terjatuh.

Kamis, 14 November 2024

PANGERAN SURYANEGARA, PANGERAN YANG JASADNYA DITOLAK KERATON


gambar:ilustrasi


Pangeran Suryanegara sebetulnya sosok Pangeran yang tersingkir, beliau menyingkir dari lingkungan Istana karena waktu itu beliau muak terhadap Belanda, dari itulah beliau keluar Istana untuk kemudian berjuang melawan pemerintah Kesultanan Cirebon yang kala itu sudah menjadi kaki tangan Belanda. 

Menurut beberapa catatan, Pangeran Suryanegara adalah adik dari Sultan Matangaji, yaitu Sultan dari Kesultanan Kasepuhan ke lima. Dengan demikian Pangeran Suryanegara adalah anak Sultan Amir Sena Jainuddin. 

Hal tersebut sesuai dengan informasi yang tercatat dalam Naskah Carub Kanda yang menyebutkan, dari Perkawinannya dengan permaisurinya, Sultan Amir Sena Jaenudin memperoleh lima orang anak, yaitu:

(1) Sultan Matangaji 

(2) Pangeran Arya Kidul atau Pangeran Jaya Wikarta.

(3) Pangeran Suryanegara (Arya Panengah/Pangeran Suryadilaga/Pangeran Suryakusuma)

(4) Pangeran Arya Kulon

(5) Nyi Mas Ratu Moblong (Kelak menikah dengan Ki Muda atau Sultan Muda)

Pada saat Sultan Matangaji memerintah Kasepuhan (1773-1786), beliau memproklamirkan perang dengan Belanda, dan memilih keluar istana untuk memimpin perlawanan. Pada saat itu Pangeran Suryanegara mendukung kakaknya.

Selepas terbunuhnya Sultan Matangaji dengan cara-cara licik oleh Belanda, Pangeran Suryanegara sebetulnya adalah orang yang berhak atas tahta, namun tahta Kesultanan Kasepuhan kala itu diserahan Belanda kepada Ki Muda, orang yang juga sebagai dalang dari tertangkap dan terbunuhnya Sultan Matangaji. 

Kisah mengenai perjuangan Pangeran Suryanegara melawan belanda sejauh ini masih kekurangan referensi, Pangeran ini hanya disebut-sebut dalam cerita rakyat, beliau dikisahkan melakukan perjuangan dengan cara mendatangi pesantren-pesantren dan juga mendirikan pesantren sebagai persiapan mengumpulkan para santri yang nantinya dipergunakan untuk melawan Belanda. 

Sumber cerita rakyat juga menyebutkan bahwa tokoh-tokoh pejuang besar Cirebon seperti Bagus Rangin, Bagus Serit, Bagus Leja, Kiai Hulur dan lainnya yang terkenal sangat gigih melakukan perjuangan untuk menguir Belanda di Cirebon itu dikisahkan terpengaruh karena perjuangan Pangeran Suryanegara. 

Perjuangan Sultan Matangaji dan adiknya Pangeran Suryanegara pada tahun 1773 hingga 1786 dilanjutkan oleh Bagus Rangin dan kawan-kawan, mereka melanjutkan perjuangan melawan kesewenang-wenangan penjajah dari tahun 1802 hingga 1818. 

Tidak ada kejelasan mengenai tahun wafatnya Pangeran Suryanegara, hanya saja, makam Pangeran Suryanegara dapat ditemui di Jalan Jendral Sudirman, Gang Pendidikan, Wanacala, Harjamukti Kota Cirebon. 

Menurut beberapa sumber, dahulunya Pangeran Suryanegara akan dimakamkan di Komplek Pemakaman Gunung Jati, karena memang bangsawan dan raja-Raja dari Kesultanan Kasepuhan Cirebon sudah menjadi adat dan kebiasaannya akan dimakamkan disana, akan tetapi manakala akan dimakamkan di Gunung Jati, para penguasa yang kala itu pro Belanda melarangnya.

Kisah Wafatnya Pangeran Kejaksan, Dan Sejarah Mula-Mula Dibangunya Plangon


Diceritakan, Pangeran Kejaksan tengah memeriksa laporan tentang adanya seorang penjahat yang mengamuk di Waringin Pitu. Penjahat itu dikisahkan mengamuk dengan membabi buta menggunakan senjata tajam.

Dalam upaya melumpuhkan penjahat tersebut, rupanya pangeran Kejaksan ikut terlibat didalamnya, tapi malang, dalam pergerumulan meringkus penjahat itu, rupanya senjata yang digunakan penjahat mengenai sang Pangeran. Beliaupun kemudian wafat dalam peristiwa itu. 

Mendengar kabar terbunuhnya Pangeran Kejaksan dalam peristiwa penangkapan Penjahat. Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga segera datang ke waringin pitu untuk menyempurnakan jenazahnya. Dan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa sang Pangeran yang Syahid dalam menjalankan tugas. 

Sunan Gunung Jati kemudian memakamkannya di tempat khusus, tempat pemakaman tersebut kemudian dinamakan Palangon, atau Pelangon. Kini Pelangon menjadi obyek wisata sejarah terkenal di Cirebon, letaknya diperbukitan jauh dari Kota Kerajaan Cirebon. 

Setelah wafatnya Pangeran Kejaksan, Jabatan pemengang mandat tertinggi hukum di Cirebon dialihkan kepada Syekh Maghribi. Sementara Pelaksana hukuman, termasuk pelaksanaan hukuman Picis di limpahkan kepada seseorang yang bernama Janapuri.

Rabu, 13 November 2024

Sinergi Aparat Cegah Tindak Pidana Perdagangan Orang di Cirebon





Upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang semakin diperkuat oleh sinergi antara Kapolresta Cirebon, Ketua Pengadilan Agama Sumber, Kepala Kantor Imigrasi Cirebon dan dari Ka P4MI. Kegiatan silaturahmi kamtibmas yang diadakan hari ini bertujuan untuk memperkuat langkah kolaboratif dalam menangani isu-isu sosial yang marak terjadi, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mendorong kepada peserta yang hadir untuk melaksanakan program pemerintah diantaranya pemanfaatan lahan disekitarnya untuk ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. Pihaknya menekankan pentingnya memanfaatkan lahan kosong sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat.

"Ini merupakan arahan langsung dari Presiden yang disampaikan dalam pertemuan di Sentul beberapa waktu lalu. Kami diminta untuk memanfaatkan pekarangan rumah, baik untuk menanam ketahanan pangan, sayuran seperti cabai, bayam, peternakan, perikanan seperti budidaya ikan lele dalam ember. Ini sebagai solusi agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan bisa menambah kesejahteraannya," ujarnya.

Kapolresta juga meminta warga masyarakat tidak mudah diiming imingi untuk bekerja di luar negeri dengan gaji besar. Ia juga meminta warga untuk Jangan sampai ada yang merekrut warga cirebon untuk bekerja di luar negeri dengan cara cara ilegal hanya untuk dapat komisi uang dari sponsor, karena kami dari jajaran kepolisian akan menindak pihak pihak yang terlibat dalam perdagangan orang.

Ia juga menyoroti pentingnya kegiatan positif di kalangan masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang kerap mengalami kendala akibat cuaca buruk yang menghambat aktivitas melaut. Pihaknya juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak ada lagi yang bermain judi online, sama sama memberantas kasus perjudian online yang merusak kehidupan rumah tangga warga masyarakat dan dampak sosial lainnya

"Judi online ini sangat merusak. Banyak keluarga yang hancur karenanya. Ini menjadi prioritas kami untuk memberantasnya. Kami mengingatkan para orang tua untuk mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari," katanya.

Ia mengatakan, saat ini banyak anak yang tertangkap berkeliaran dini hari dengan senjata tajam. Pihaknya meminta oran tua untuk mengawasi anak anaknya agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan yang bisa berakibat fatal.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pencegahan peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang yang masih marak di masyarakat. Jajarannya akan terus menggencarkan operasi untuk memutus rantai peredaran obat-obatan terlarang,.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengadilan Agama Sumber, mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mengawasi pergaulan anak anak. Anak anak perempuan jangan sampai hamil diluar nikah. Jika akan menikah hendaknya sesuai ketentuan umur yang diijinkan. Jangan sampai karena pernikahan dini menyebabkan anak anak yang dilahirkan mengalami stunting. , menyoroti pentingnya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sebagai langkah awal sebelum terjadinya kejahatan yang lebih besar. Ia menegaskan bahwa dalam konteks agama dan hukum, perdagangan manusia adalah bentuk modern dari perbudakan yang harus diberantas.

“Mencegah lebih baik daripada menindak. Perdagangan orang adalah bentuk eksploitasi yang tidak manusiawi, yang dilarang oleh agama dan hukum internasional. Tindak pidana perdagangan manusia sering kali terjadi karena faktor sosial, seperti kemiskinan dan rendahnya pendidikan," jelasnya.

Menurutnya, calon tenaga kerja yang direkrut secara ilegal sering kali diiming-imingi pekerjaan dengan gaji tinggi, namun kemudian dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi tanpa perlindungan hukum. Sehingga harus mulai dari diri sendiri dan keluarga untuk mencegah terjadinya eksploitasi tersebut.

Acara silaturahmi itu diharapkan menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara kepolisian, pengadilan, dan instansi terkait lainnya dalam menangani dan mencegah kasus TPPO di wilayah Cirebon. Kepala Kantor Imigrasi Cirebon, Pungki Handoyo menekankan pentingnya kejujuran warga masyarakat dalam proses pengisian data dalam pengajuan pembuatan paspor. Jangan sampai mengaku akan berwisata ke negara lain namun sebenarnya ingin bekerja sebagai PMI. Perlu pengawasan ketat terhadap agen-agen tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam praktik ilegal.

“Kami mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk melaporkan jika melihat atau mendengar indikasi perdagangan orang. Dengan sinergi ini, kita berharap bisa meminimalisir kasus-kasus yang merugikan banyak pihak, terutama warga Cirebon,” katanya.

Acara juga diisi dengan sosialisasi pencegahan terjadinya TPPO oleh ketua P4MI Cirebon " agar warga segera menghubungi kami jika ingin bertanya tentang tata cara vekerja di Luar Negeri dan jika mengetahui adanya agen agen yang melakukan perekrutan secara ilegal segera dilaporkan."

Kegiatan yang berlangsung dengan suasana penuh semangat ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kolaborasi dalam mencegah tindak pidana perdagangan orang dan kenakalan remaja di wilayah Cirebon. Semua pihak berharap, melalui silaturahmi kamtibmas ini, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan keluarga dari pengaruh negatif yang dapat merusak tatanan sosial.






























JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Tumbuhkan Kemandirian Anak-Anak Jalanan, Kapolresta Cirebon Berikan Pelatihan Ekonomi Kreatif








Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, berikan pelatihan Ekonomi Kreatif di Cafe Bageur di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Selasa (12/11/2024).

Di antara aroma kopi yang khas dan suasana hangat café, mereka tengah asik mengikuti pelatihan Ekonomi Kreatif salah satunya menjadi barista kopi dan tukang cukur rambut. Gelak tawa sesekali terdengar, menunjukkan antusiasme mereka yang tinggi untuk mempelajari keterampilan baru.

Acara ini bukan sekadar pelatihan biasa. Bagi anak-anak jalanan yang selama ini terbiasa bertahan hidup di kerasnya jalanan, kesempatan ini membawa secercah harapan baru. Digagas oleh Polresta Cirebon sebagai bentuk mendukung program Asta Cita Presiden, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal hidup yang lebih baik bagi mereka yang selama ini termarjinalkan.


Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengaku bangga melihat anak-anak muda ini bersemangat mengikuti pelatihan tersebut. Ia menekankan pentingnya membekali anak-anak jalanan dengan keterampilan praktis yang dapat membantu mereka mandiri secara ekonomi.

“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat, terutama anak-anak jalanan. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bisa menjadi bekal untuk masa depan, kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengajarkan mereka berlatih ekonomi kreatif lainnya” ujarnya.

Para peserta tampak serius menyimak instruktur yang menunjukan cara menyeduh kopi dengan beragam alat. Di bawah bimbingan para barista profesional, mereka mempelajari seluk-beluk membuat cappuccino hingga latte art. Di bagian lain, pelatihan cukur rambut juga berlangsung dengan para ahli yang mengajarkan teknik dasar mencukur dan menata rambut.

Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, pun berharap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Menurutnya, membekali anak muda dengan keterampilan praktis adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah sosial di masyarakat.

Kapolresta Cirebon juga menekankan kepada mereka untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba dan Obat-Obatan terlarang serta tindak kriminalitas lainnya, apabila melihat kejadian yang melanggar Hukum dan gangguan Kamtibmas lainnya segera hubungi Call Center 110. 

Saat acara hampir usai, Kombes Pol. Sumarni kembali memberikan pesan terakhirnya kepada para peserta. “Ingat, ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Manfaatkan keterampilan ini untuk masa depan kalian. Polresta Cirebon akan terus mendukung kalian,” pungkasnya.


































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Senin, 11 November 2024

Kapolresta Cirebon Hadiri Upacara dan Pimpin Ziarah Tabur Bunga Dalam Rangka Hari Pahlawan





Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Kabupaten Cirebon Tahun 2024 bertempat di Halaman Kantor Bupati Cirebon Kab. Cirebon, Minggu (10/11/2024).

Dalam Upacara tersebut selaku Inspektur Upacara PJ Bupati Cirebon Drs. H. WAHYU MIJAYA, S.H., M.Si., Komandan Upacara Kapolsek Karangsembung AKP Agus Hermawan S.H., dan dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon.

Usai upacara tersebut, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menjadi inspektir Upacara Ziarah Tabur Bunga Tingkat Kabupaten Cirebon Tahun 2024 bertempat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cakrabuana Kel. Gegunung Kec. Sumber Kab. Cirebon.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj. Bupati Cirebon Drs. H. WAHYU MIJAYA, S.H., M.Si., Ketua DPRD Kab. Cirebon Sofhi Zulfia, Kajari Kab. Cirebon Dr. Yudhi Kurniawan, S.H.,M.H, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon

"Ziarah dan Tabur Bunga ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Ke-79 Tahun 2024 tingkat Kab. Cirebon dengan tema TELADANI PAHLAWAN CINTAI NEGERIMU," katanya.

Di halaman Mapolresta Cirebon juga dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November Tahun 2024 yang dipimpin oleh Wakapolresta Cirebon AKBP IMARA UTAMA, S.H., S.I.K., M.H, dan diikuti oleh PJU Polresta Cirebon, Para Kapolsek Jajaran Polresta Cirebon.


























JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Jumat, 08 November 2024

Polresta Cirebon Ungkap 4 Kasus TPPO dan Judi Online, 7 Tersangka Diamankan






Jajaran Polresta Cirebon berhasil mengungkap tiga kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan satu kasus judi online. Dari pengungkapan empat kasus tersebut sebanyak tujuh tersangka berhasil diamankan Satreskrim Polresta Cirebon.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, jajarannya turut mengamankan sejumlah barang bukti dari hasil pengungkapan tersebut. Di antaranya, satu buah handphone, lima buah paspor, satu lembar visa, dan tujuh lembar tiket pesawat.

"Tersangka kasus TPPO dijerat Pasal 4 UU. RI No. 21 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (SIP2MI) dengan ancaman hukuman pidana paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun penjara," katanya, Kamis (7/11/2024).

Ia mengatakan, tersangka kasus judi online dijerat Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (2) UU No. 1 Tahun 2024 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tujuh tersangka yang berhasil diamankan.

Pengungkapan seluruh kasus tindak pidana tersebut merupakan komitmen Polresta Cirebon dalam menekan angka kriminalitas di wilayah Kabupaten Cirebon untuk memberikan rasa aman kepada seluruh elemen masyarakat. Sehingga Polresta Cirebon tidak akan pernah berhenti memberantas tindak kriminal semacam itu.

"Polresta Cirebon tidak akan berhenti memberantas kasus-kasus kejahatan. Kami juga meminta peran aktif masyarakat Kabupaten Cirebon untuk segera melaporkan tindak kejahatan narkoba melalui Layanan Call Center 110 Polresta Cirebon maupun layanan Curhat Langsung Bunda Kapolresta (CLBK) di nomor 08112274110. Kami memastikan setiap laporan yang diterima akan langsung ditindaklanjuti," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Selasa, 05 November 2024

Polresta Cirebon Laksanakan Program Ketahanan Pangan Penanaman Bibit Jagung di Karangwareng








Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, menginisiasi kegiatan bercocok tanam bagi anak jalanan Binaan Polresta Cirebon, Selasa (5/11/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan di lahan pertanian seluas 2,5 hektare di Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program ketahanan pangan pemerintah sekaligus membantu anak-anak jalanan agar memiliki alternatif kegiatan dan pekerjaan sekaligus mengajak mencintai pertanian. Dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan.

"Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak jalanan bisa memiliki bekal keterampilan dan peluang yang lebih baik. Bercocok tanam adalah keterampilan yang bermanfaat dan bisa terus dikembangkan," katanya.

Pihaknya juga berkolaborasi dengan kelompok tani yang ada di Desa Sumurkondang Kecamatan Karangwareng sehingga bisa saling memotivasi, saling belajar dan bersama-sama memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada di Kabupaten Cirebon karena anak-anak jalanan tersebut diharapkan mempunyai kehidupan yang lebih baik.

"Sehingga mereka tidak berada di jalanan lagi yang potensi untuk menjadi korban atau pelaku hal-hal yang negatif mungkin lebih besar sehingga kita ingin menarik mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih positif dan mungkin lebih menjanjikan untuk bekal kehidupannya nanti agar mereka bisa mandiri dan bermanfaat kedepannya," ujarnya.

Sementara itu, anak jalanan yang mengikuti kegiatan tersebut, Wisnu Ramadhan, menyampaikan, berterima kasih karena diajak Kapolresta Cirebon untuk mencoba profesi baru yaitu dengan bercocok tanam jagung. Ia berharap, kegiatan tersebut berdampak positif untuk masa depannnya dan anak jalanan lainnya.

"Rasanya senang meneruskan orang tua kami yang sebagai petani juga, semoga menjadi petani yang modern. Saya dari teman-teman dari pengamen jalanan kebetulan ada perhatian dari Ibu Kapolresta Cirebon yang mengajak untuk ikut latihan kerja yaitu ketahanan pangan menanam jagung. Mudah-mudahan teman-teman antusias semua dan ada rezekinya kami di sini," pungkasnya.
































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Ratusan Personel Polresta Cirebon Jalani Tes Urine






Ratusan personel Polresta Cirebon menjalani tes urine, Selasa (5/11/2024). Kegiatan yang berlangsung di Mapolresta Cirebon tersebut diikuti personel Satsamapta Polresta Cirebon.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, terdapat 137 personel Satsamapta Polresta Cirebon yang mengikuti tes urine tersebut. Mereka dipilih secara acak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Kegiatan tes urine ini dalam rangka pencegahan dini. Jangan sampai ada personel Polresta Cirebon yang terindikasi terlibat penyalahgunaan narkoba," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Karenanya, tes urine tersebut dilaksanakan untuk memastikan jajaran Polresta Cirebon bebas dari narkoba. Pihaknya menegaskan, jangan sampai personel Polresta Cirebon terlibat penyalahgunaan barang haram tersebut.

Baik sebagai pemakai, pengedar, ataupun bandar narkoba. Sanksi tegas menanti siapapun, termasuk personel Polresta Cirebon yang terbukti terlibat penyalahgunaan narkoba.

Selain itu, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung gerakan Indonesia bebas narkoba. Menurutnya, gerakan tersebut harus diwujudkan demi keselamatan generasi masa depan penerus bangsa.

Dalam kesempatan itu, para petugas tampak mengisi data diri, kemudian diminta untuk memberikan sampel urinenya dalam botol khusus. Sampel urine yang dikumpulkan langsung dilakukan tes untuk mengetahui apakah mereka mengkonsumsi narkoba atau tidak.

"Tes urine ini menggunakan enam parameter dari mulai methapetamin, THC, dan lainnya. Alhamdulillah 137 personel yang dilakukan tes hasilnya dinyatakan negatif semua," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.






























JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Kapolresta Cirebon Berikan Penghargaan Kepada Personil Berprestasi 






Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, memimpin apel jam pimpinan dan pemberian Penghargaan Kepada Personil Berprestasi di Lapangan Apel Mapolresta Cirebon, Senin (4/11/2024). Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakapolresta Cirebon AKBP Imara Utama S.H.,S.I.K.,M.H., Para Kabag, Kasat, Kapolsek, Kasi, Anggota Polri, ASN Polresta Cirebon, Taruna/i Akpol Tingkat IV/56 Batalyon Presisi, dan lainnya.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada personil Polresta Cirebon yang telah melaksanakan tugas sehingga tercipta kondusifitas Kamtibmas di wilayah Kabupaten Cirebon. Termasuk personel yang berprestasi dan punya dedikasi yang baik diberikan reward penghargaan dari penilaian selama 1 bulan terakhir, sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan.

"Pemberian reward dan penghargaan diberikan tidak hanya sebagai apresiasi tapi juga untuk memberikan contoh yang baik kepada personil Polresta Cirebon untuk terus selalu meningkatkan kinerja dalam setiap pelaksanaan tugas," ujar Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Pihaknya pun menantikan kreativitas anggota kegiatan di masyarakat baik Anggota Polri maupun ASN Polresta Cirebon. Terutama tindakan - tindakan yang membawa kebaikan, dan citra positif dipastikan bakal diberikan Reward kepada para personel.

Selain itu, berkaitan program Asta Cita Presiden, agar anggota segera beradaptasi yaitu salah satunya terkait ketahanan pangan. Lahan - lahan kosong dimanfaatkan untuk kegiatan ketahanan pangan sehingga bisa memberikan edukasi, motivasi dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami meminta seluruh personel dan ASN Polresta Cirebon dalam tahapan Pilkada serentak agar bersikap Netral dan menjauhi segala bentuk keberpihakan kepada salah satu calon, tidak ada yang membantu, mengusahakan, mengarahkan meminta warga masyarakat untuk mendukung salah satu Paslon," katanya.

Selain itu, diharapkan para personel untuk meningkatkan kehadiran Polri di tengah Masyarakat untuk mencegah segala bentuk gangguan Kamtibmas agar selalu diperhatikan untuk meningkatkan fungsi preventif dan preemtif supaya bekerja lebih ekstra agar gangguan Kamtibmas akibat kenakalan remaja dan pemberantasan tindak pidana dari mulai judi online, narkoba hingga korupsi.

Dalam apel kali ini, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, memberikan penghargaan kepada Kapolsek sumber Polresta Cirebon AKP YULIANA, S.A.B., M.Si yang telah berprestasi sebagai Apel Jam Pimpinan dan Pemberian Penghargaan Kepada Anggota polri Polresta Cirebon.

Selain itu, Kapolsek Pangenan Polresta Cirebon AKP ABDUL MAJID, S.H., M.H. Atas Partisipasinya Dalam Mengelola Ketahanan Pangan Terbaik Sehingga Mendapatkan Juara Pertama Di Jajaran Polresta Cirebon, dan Brigadir Sitik Polresta Cirebon AIPTU ABIDIN ang Telah Berprestasi Dalam Pelaksanaan Tugas Dengan Dedikasi Dan Loyalitas Tinggi Serta Profesional Sebagai Anggota Pelayanan 110 Dalam Penerimaan Telepon Terbaik Beserta 14 Anggota Lainnya.




































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Jumat, 01 November 2024

Polri Peduli, Kapolresta Cirebon Berikan Bantuan Kepada Anak Berkebutuhan Khusus





Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, melaksanakan kegiatan Polri Peduli, Kamis (31/10/2024). Dalam kegiatan tersebut, petugas memberikan bantuan kepada anak berkebutuhan khusus di Desa Getasan Kec. Depok Kab. Cirebon.

Kegiatan Polri Peduli juga turut dihadiri Kabag Ops Polresta Cirebon AKBP H.PURNAMA,S.H.,M.H., Kabag SDM Polresta Cirebon KOMPOL DIDIN JARUDIN,S.Sos.,M.M., Kabag Ren Polresta Cirebon KOMPOL ACEP ANDA,S.H.,M.H., Kasat Reskrim Polresta Cirebon KOMPOL SISWO DE CUELLAR TARINGAN, SH., S.I.K., M.M, Kasat Narkoba Polresta Cirebon KOMPOL DEDE HENDRAWAN,S.H.,M.H., Kasat Lantas Polresta Cirebon KOMPOL MANGKU ANOM SUTRESNO, S.H., S.I.K., M.H., Kasiwas Polresta Cirebon AKP SRI NURYATI, S.H, Kapolsek Depok Polresta Cirebon AKP AFANDI,S.H.,M.H, dan Kasi Propam Polresta Cirebon IPTU ENJAY SONJAYA.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengunjungi rumah salah satu warga di wilayah Desa Getasan Kec. Depok Kab. Cirebon. Pihaknya memberikan bantuan dengan membuatkan toilet dirumah tersebut serta memberikan tali asih kepada Anak Berkebutuhan Khusus.

"Saya ingin menegaskan bahwa kegiatan Polri Peduli ini merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung dan memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus dengan memberikan bantuan berupa pembuatan toilet dan tali asih" Ucap Kapolresta Cirebon.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., berharap anak-anak ini merasa diperhatikan dan mendapatkan semangat untuk menjalani hidup yang lebih baik.

"Dengan memberikan dukungan moril dan materil agar anak-anak istimewa tersebut merasa diperhatikan dan terus ceria serta semangat dalam menjalani masa depannya. Semoga bantuan yang diberikan memberikan manfaat bagi mereka," katanya.



























JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO