Kamis, 30 Januari 2025

Polresta Cirebon Gelar Binrohtal dalam Rangka Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446H/2024M




Cirebon – Polresta Cirebon mengadakan kegiatan Binrohtal (Bimbingan Rohani dan Mental) dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446H/2024M. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Syarif Hidayatullah Asrama Polisi Kaliwadas, Sumber, Kabupaten Cirebon, pada pukul 08.00 WIB hingga selesai, dan dihadiri oleh seluruh jajaran Polresta Cirebon. Kamis ( 30/01/2025).

Kegiatan yang dimulai dengan pembukaan tersebut dihadiri oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., dan penceramah Ustadz KH. Sholihin Ardi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Desa Mulya, Kec. Plumbon, Kab. Cirebon. Selain itu, hadir pula para Kabag, Kasat, Kasi, Perwira Staf, anggota Polri, serta ASN Polresta Cirebon.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kapolresta Cirebon, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin dan Asmaul Husna, serta tausiyah oleh Ustadz KH. Sholihin Ardi yang mengangkat tema *Sanksi Orang yang Meninggalkan Shalat dan Hikmah Orang yang Melaksanakan Shalat*. Dalam ceramahnya, Ustadz Sholihin menyampaikan pentingnya menjaga shalat sebagai tiang agama dan landasan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan anggota Polri dan ASN Polresta Cirebon. Ia juga menekankan pentingnya setiap anggota untuk terus meningkatkan pengabdian kepada masyarakat dengan penuh tanggung jawab.

“Kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati Isra’ Mi’raj, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada masyarakat, dengan tetap menjaga iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Kapolresta.

Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan di tingkat Polsek jajaran Polresta Cirebon yang dihadiri oleh Kapolsek beserta personil Polsek masing-masing. Dalam kesempatan tersebut, Kapolresta menyampaikan pesan agar seluruh anggota Polri semakin berkomitmen untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, sekaligus mengambil hikmah dari peringatan Isra’ Mi’raj.

Melalui peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini, diharapkan seluruh anggota Polri dan ASN Polresta Cirebon dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, serta menjadikan kegiatan ini sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan adanya kegiatan ini, Polresta Cirebon berharap dapat mempererat silaturahmi antar personel sekaligus memperkuat iman dan ketakwaan seluruh anggotanya.

































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Selasa, 28 Januari 2025

SEJARAH NAMA GUNUNG CIREMAI MENURUT LEGENDA TIYANG GRAGE 


DiMasa Lampau Gunung Ciremai Adalah Gunung Yang Sangat Aktif Dan Sering Meletus  Sekarang Menjadi Warisan Budaya Dari Mitologi Sunda.

Fakta SebenarNya Adalah Nama Asli Gunung Ciremai SebenarNya Bukan Ciremai . Nama Ciremai Ada ketika Terjadi Migrasi Besar Orang Sunda  Di Era Caruban Nagari Dan MenamaiNya Dengan Ciremai Ketika Menjumpai Wilayah Tersebut DiTumbuh Banyak Pohon Cerme Klo dalam bahasa Cirebonan.

Nama Asli Gunung Ciremai Dalam Versi Tiyang Grage  SebenarNya Bernama  Gunung Gilap /Kilap . Orang Jawa Menyebut Nya " Gunung " Indra Kila " Karena Disana Dahulu Sebelum Era Kerajaaan Tarumanaga Tela Berdiri Kerajaan Yang Dinamakan " Indra Prahasta " Alias Kerajaan Sebelum Zaman Ada Nya Kasta  Ajaran Hindu Yang Dibawah Oleh Dewawarman . Indrapahasta SebenarNya Adalah Pecahan Dan  Ke-Keratonan Dari Salakanagara . Salaka jika Terjemahkan Dalam bahasa Tiyang Grage ArtiNya " Tidak ada " Dalam Artian Negri Yang Tidak Ada Dua Nya " .  Itu Kenapa Salakanegara Dijuluki Negara Kemilau Yang Kemudian Para Peneliti Berpendapat Bawah Salakanagara Itu ArtiNya Perak . Padahal Tidak Semua Yang Mengkilat/ Kemilau Itu DiTafsirkan menjadi Perak Atau Negara Perak . Dan  Indraprahasta/ salakanagara Sendiri  Runtuh Ketika Tarumanagara Berdiri. 

Maka Misteri HilangNya Atau Kemana Kah Jejak Keraton Salakanagara Itu Berada Suda Terpecahkan Dengan Penjelasan Saya Diatas . Dalam Sumber Info Tentang  Indraprahasta berdiri Abad 3 Yang Di Pimpin Oleh Adik Raja Jayasingawarman Itu Sendiri yang Bernama " Raja Sentanu " Dari Bekas Keraton Yang Dahulu . Yang Kemungkinan BesarNya Adalah Keraton Salakanagara Itu Sendiri Yang Pindah Dari Tempat Awal Nya Di Sekitar  Banten Ke Lereng Gunung Ciremai  Setelah Terjadi Konflik Saudara Dan Pertentangan Ketika Tarumanagara Di Diri Kan Oleh Menantu dari Dewawarman Itu Sendiri . Yaitu Jayasingawarman Seorang Resi Sekaligus Anak Penguasa Di Kerajaan Kalimantan  . Hal Itu Diperkuat Bawah  Semua Kekuasaan Salaknagara BerAlih Kepada Tarumanagara .

Kembali lagi Ke Asal Usul Gunung Ciremai yang Mempunyai Nama Asli " Gunung Gilap " Klo Dalam Bahasa IndonesiaNya "Kilat / Cahaya petir .《Simbol  Pertaubatan/ Ketakutan Akan Dosa 》 .

Dan Hal Itu Dikarena Dahulu Gunung Tersebut Sering  Meletus . Beberapa erupsi besar yang tercatat:

1. *1545*: Erupsi besar yang menghancurkan kota Kuningan.

2. *1677*: Erupsi yang menghasilkan aliran lava dan abu vulkanik.

3. *1772*: Erupsi yang menghancurkan desa-desa di sekitar gunung.

4. *1805*: Erupsi yang menghasilkan aliran lava dan abu vulkanik.

5. *1928*: Erupsi yang menghancurkan desa-desa di sekitar gunung.

○ Sosok Legenda Dalam Gunung Gilap /Kila 《 Ciremai 》.

Dalam Pewayangan Lokal Kita Mengenal Sosok Arjuna Yang Menikah Dengan Orang Pedalaman Gunung Kila Yang Kemudian Mempunyai  Anak Yang Bernama " Cakil "  Cakil Jika Dalam Diterjemahkan Ke dalam Bhasa Tiyang Grage ArtiNya Boca Gunung Kila . Dari Kata " Boca " Dan " Kila " . Boca Itu Anak Dan Kila Itu Nama Gunung Ciremai .

Sosok Cakil Sendiri Dikenal Sebagai Sosok Raksasa Dari Bangsa  Halus . Yang Sekarang Konon Sosok Tersebut Menjadi Penjaga Gaib Keraton Pakungati 《 Paku Nya Hati / Taqwah 》 Yang Sekarang Menjadi Keraton  Kasepuhan Cirebon.

Senin, 27 Januari 2025

Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Soekarno


Selama Menjadi Presiden Indonesia, setidak-tidaknya ada tujuh upaya pembunuhan Soekarno yang dilancarkan oleh para pembencinya, 7 upaya pembunuhan tersebut dikenal dengan tragedi Granat Cikini, Penembakan Istana Presiden, Pencegatan Rajamandala, Granat Makassar, Penembakan Idul Adha, Penembakan mortir Kahar Muzakar dan tragedi Granat Cimanggis.

(1) Tragedi Granat Cikini

Tragedi Granat Cikini terjadi pada 30 November 1957, dalang dari peristiwa ini adalah aktivis pemberontak DII-TII, waktu itu Soekarno datang ke Sekolah Perguruan Cikini (Percik), tempat bersekolah putra-putrinya, kunjungan tersebut sebenarnya dalam rangka perayaan ulang tahun ke-15 Percik.

Dalam peristiwa itu Granat tiba-tiba meledak di tengah pesta penyambutan presiden. Sembilan orang tewas, 100 orang terluka, termasuk pengawal presiden. Soekarno sendiri beserta putra-putrinya selamat. Tiga orang ditangkap akibat kejadian tersebut. Mereka di identifikasi sebagai perantauan dari Kota Bima yang dituduh dan terbukti sanggota gerakan DII/TII.

(2) Penembakan Istana Presiden

Tragedi ini terjadi Pada 9 Maret 1960, Tepat siang bolong Istana presiden dihebohkan oleh ledakan yang berasal dari tembakan kanon 23 mm pesawat Mig-17 yang dipiloti Daniel Maukar. Maukar adalah Letnan AU yang telah dipengaruhi Permesta.

Kanon yang dijatuhkan Maukar menghantam pilar dan salah satunya jatuh tak jauh dari meja kerja Soekarno. Kabar baiknya Soekarno waktu itu tak ada di situ. Soekarno tengah memimpin rapat di gedung sebelah Istana Presiden.

Maukar sendiri membantah ia mencoba membunuh Soekarno. Aksinya hanya sekadar peringatan. Sebelum menembak Istana Presiden, dia sudah memastikan tak melihat bendera kuning dikibarkan di Istana – tanda presiden ada di Istana. Aksi ini membuat 'Tiger', call sign Maukar, harus mendekam di penjara selama 8 tahun.

(3) Pencegatan Rajamandala

Tragedi ini terjadi pada April 1960, Perdana Menteri Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Dia menyempatkan diri mengunjungi Bandung, Yogya dan Bali. Presiden Soekarno menyertainya dalam perjalanan ke Jawa Barat.

Tatkala, sampai di Jembatan Rajamandala, ternyata sekelompok anggota DI/TII melakukan penghadangan. Beruntung pasukan pengawal presiden sigap meloloskan kedua pemimpin dunia tersebut.

(4) Granat Makassar

Tragedi ini terjadi pada pada 7 Januari 1962, Presiden Soekarno tengah berada di Makassar. Malam itu, ia akan menghadiri acara di Gedung Olahraga Mattoangin. Ketika itulah, saat melewati jalan Cendrawasih, seseorang melemparkan granat. Granat itu meleset, jatuh mengenai mobil lain. Soekarno selamat. Pelakunya Serma Marcus Latuperissa dan Ida Bagus Surya Tenaya kemudian divonis hukuman mati.

(5) Penembakan Idul Adha

Tragedi ini terjadi pada 14 Mei 1962, Bachrum sangat senang ketika berhasil mendapatkan posisi duduk pada saf depan dalam barisan jemaah salat Idul Adha di Masjid Baiturahim. Begitu melihat Soekarno, dia mencabut pistol yang tersembunyi di balik jasnya, moncong lalu diarahkan ke tubuh Soekarno. Dalam sepersekian detik ketika tersadar, arah pun melenceng, dan peluru meleset dari tubuh Soekarno, menyerempet Ketua DPR GR KH Zainul Arifin. Haji Bachrum divonis hukuman mati, namun kemudian dia mendapatkan grasi.

(6) Penembakan mortir Kahar Muzakar

Tragedi ini terjadi pada 1960-an, Presiden Soekarno dalam kunjungan kerja ke Sulawesi. Saat berada dalam perjalanan keluar dari Lapangan Terbang Mandai, sebuah peluru mortir ditembakkan anak buah Kahar Muzakkar. Arahnya kendaraan Bung Karno, tetapi ternyata meleset jauh. Soekarno sekali lagi, selamat.

(7) Granat Cimanggis

Tragedi ini terjadi pada Desember 1964, Presiden Soekarno dalam perjalanan dari Bogor menuju Jakarta. Rombongannya membentuk konvoi kendaraan. Dalam laju kendaraan yang perlahan, mata Soekarno sempat beradu pandang dengan seorang lelaki tak dikenal di pinggir jalan.

Perasaan Soekarno kurang nyaman. Benar saja, lelaki itu melemparkan sebuah granat ke arah mobil presiden. Beruntung, jarak pelemparannya sudah di luar jangkauan mobil yang melaju. Soekarno pun selamat

Demikianlah tujuh dari kisah upaya pembunuhan terhadap Soekarno kala ia menjabat sebagai Presiden Indonesia, kebruntungannya dalam menghindari maut ini kemudian dimaknai oleh orang-orang tertentu sebagai bukti adanya kesaktian-kesaktian yang dimiliki oleh Soekkarno. source: Sejarah Cirebon

Berhentinya Perang Rusia Vs Cechnya


Semenjak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, banyak daerah bekas negara Komunis itu terpecah-pecah menjadi beberapa negara merdeka, salah satunya Negara Federasi Rusia, selain itu, didalam Negara Rusia sendiri ada beberapa wilayah (Negara Bagian) yang mencoba memerdekakan diri dari Federasi Rusia salah satunya Cechnya. 

Antara pejuang Cechnya dan Rusia pernah bertempur sengit sehingga mengakibatkan wilayah Cechnya porak-poranda, namun selepas Ahmad Kadyrof, pejuang sekaligus Mufti Negara Cechnya berbalik memihak Rusia terjadi perdamaian antara Rusia dan Cechnya. 

KRONOLOGI 

Sebagai negara pewaris kejayaan Uni Soviet, Rusia mencoba bangkit dari keterpurukan, sementara disisi lain, bekas wilayah-wilayah Uni Soviet yang dizaman Uni Soviet merasa tertindas melakukan pemberontakan, dengan tujuan merdeka dari Rusia. 

Meskipun Rusia telah meyakinkan bahwa idiologi komunis tidak lagi digunakan dalam Federasi Rusia dan menjamin kemajuan bersama dalam satu negara, orang-orang Cechnya lebih memilih mengangkat senjata.

Upaya pemberontakan yang dilakukan oleh orang Cechnya ini akhirnya ditanggapi dengan keras oleh pemerintah Pusat Rusia, mereka mengirimkan tentara ke Cechnya untuk menyerbu Cechnya sehingga terjadilah pertempuran antara keduanya pada Tahun 1994 hingga 1996. 

Kehancuran Rusia akibat perang saudara, membuat senang pihak barat, bahkan negara-negara Anggota NATO secara diam-diam memanfaatkan keadaan itu, untuk memperburuk kondisi Rusia, negara bekas UNI Soviet yang dahulu menjadi musuh utama Blok Barat. 

NATO selain mengirimkan senjata pada para pejuang Cechnya, juga menyebarkan isu agama, dimana dalam isu itu disebarkan bahwa orang-orang Komunis Rusia melakukan pembatian pada orang-orang Cechnya yang mayoritasnya beragama Islam. 

Isu agama yang dilancarkan oleh Barat ini berhasil mengumpulkan Mujahidin dari Timur tengah, khususnya penganut Sekte Wahabi dari Saudi dan sekitarnya, mereka berbondong-bondong menjadi Mujahidin membantu para pejuang Cechnya menghadapi Rusia. 

Lama kelamaan, Mujahidin Wahabi ketika berada di Cechnya justru merusak perjuangan para Pejuang Cechnya. Mereka susah diatur dan cenderung hanya patuh pada pimpinanya saja tidak ada persatuan dengan Pejuang Cechnya asli. Orang-orang Wahabi dengan pandangan yang suka mengkafirkan sesama muslim itu bahkan akhirnya terlibat pertempuran dengan para pejuang Muslim Cechnya yang Ahlu Sunah Waljamaah. 

Bantuan barat pada Cechnya akhirnya disadari oleh Mufti dan sekaligus salah satu pimpinan penjuang yang bernama Ahmad Kadyrof sebagai upaya menghancurkan dan mengadu domba antara orang dari etnis Rusia dan Cechnya. Ia menyadari bahwa selama Wahabi selaku antek NATO akan ada di barisan perjuangan rakyat Cechnya, maka selama itu pula Cechnya tidak akan mendapatkan kemerdekaan yang haqiqi, yaitu bebas menjalankan Syraiat Islam dan mensejahterakan rakyat.

Ahmad Kadyrof, yang kebetulan juga memiliki para pengikut dari kalangan pejuang Cechnya yang banyak akhirnya berbalik arah dan mendukung Rusia memerangi Para Pejuang Cechnya yang kala itu sudah didominasi oleh kaum Wahabi dan ditunggangi NATO. 

Bersama pihak Rusia, akhirnya Ahmad Kadyrof berhasil menumpas dan membersihkan para Mujahidin Wahabi dari tanah Cechnya, mulai detik itulah Cechnya berangsur-angsur menjadi wilayah damai dan mendapatkan otonomi luas dari Federasi Rusia, diantaranya bebas menjalankan syariat Islam. source: Sejarah Cirebon

WAYANG ARJUNA SIGEGER, TERBUAT DARI KULIT MANUSIA


Menurut Mama Iyan, selaku Kepala Unit Situs Kepurbakalaan Keraton Kacirebonan sebagaimana yang diberitakan dalam Channel Youtube Suwung, menceritakan bahwa: Memang di Keraton Kacirebonan itu ada dua jenis peninggalan wayang, yaitu satu wayang yang tersimpan dalam kotak si jimat, dan wayang yang tersimpan dalam kotak wayang biasa. 

Wayang-wayang yang berada dalam kotak Si Jimat adalah wayang-wayang peninggalan masa lalu yang tidak boleh dimainkan lagi sementara wayang yang tersimpan dalam kotak wayang biasa adalah wayang yang boleh dimainkan untuk pentas wayang di Keraton Kacirebonan, dan salah satu wayang yang ada di kotak Si Jimat itu terdapat satu wayang yang terbuat dari kulit manusia.

Meskipun demikian, menurut keterangan Mama Iyan, bahwa berdasarkan yang ia tahu dari cerita leluhurnya, bahwa ada dua versi seputar asal-usul wayang yang terbuat dari kulit manusia yang tersimpan dalam kotak wayang Si Jimat Keraton Kacirebonan. 

Versi pertama menyebutkan bahwa, Wayang Arjuna Si Geger terbuat dari kulit Dalang Wayang Kacirebonan yang telah wafat, sang dalang saking cintanya kepada wayang beliau berwasiat sebelum meninggalnya agar kulitnya didonorkan untuk pembuatan wayang kulit Arjuna. Meskipun demikian, kulit wayang yang menggunakan kulit dalang tersebut hanya pada bagian mukanya saja.  

Sementara versi kedua yang dimaksud dengan kulit manusia itu bukan betul-betul kulit manusia sesuangguhnya, melainkan hanya kiasan saja. 

Dahlu, katanya, ketika Kesultanan Kacirebonan masih di jalankan di Sunyaragi (Pada masa Sultan Kacirebonan I, ketika Pangeran Raja Kanoman memerintah) ketika digelar pertunjukan Wayang dengan lakon Arjuna Si Geger, bersamaan dengan itu Sultan Kacirebonan wafat, maka untuk menghormati peristiwa itu, wayang yang dimainkan pada saat itu tidak lagi dimainkan dan dimasukan kedalam peti wayang yang kemudian hari dikenal dengan sebutan “Kotak Si Jimat”. 

Selanjutnya sebagai himbauan agar anak cucu tidak lagi memainkan wayang yang ada dalam kotak si Jimat itu, maka diberitakanlah jika wayang yang ada dalam kotak si Jimat itu terbuat dari kulit manusia. source: Sejarah Cirebon

Jumat, 24 Januari 2025

Kapolresta Cirebon Berikan Pelatihan Ekonomi Kreatif Membuat Nasi Goreng Untuk ABH






Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, memberikan Pelatihan Ekonomi Kreatif Membuat Nasi Goreng Untuk Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum (ABH) di halaman Masjid Syarif Hidayatullah Asrama Polisi Kaliwadas Sumber Kab.Cirebon, Jumat (23/1/2024).

Dalam kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon didampingi Kabag Ren KOMPOL ACEP ANDA,S.H., Kasat Narkoba KOMPOL DEDE HENDRAWAN,S.H., Plh.Kasat Reskrim AKP IWA MASHADI,S.H.,M.H ,Kasiwas AKP SRI NURYATI,S.H., Kasi Propam IPTU ENJAY SONJAYA,S.H.,Kasi Humas IPDA IVAN ARIEF MUNANDAR, S.I.Kom serta dihadiri Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum (ABH) Polresta Cirebon sebanyak 64 orang.

"Pelatihan Ekonomi Kreatif ini menjadi bukti nyata kepedulian terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum (ABH), Semoga program ini dapat memberikan dampak positif dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi mereka," katanya

Ia mengatakan, para peserta dengan sangat antusias mengikuti pelatihan ekonomi kreatif membuat nasi goreng dengan cara memotong dan memasak menunjukkan semangat mereka untuk mempelajari keterampilan baru yang bisa membuka peluang masa depan yang lebih baik.

Pentingnya membekali anak-anak dengan keterampilan praktis yang dapat membantu mereka mandiri secara ekonomi. Alhamdulillah Kegiatan berjalan lancar dan situasi aman," ujarnya.






























JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Selasa, 21 Januari 2025

Polresta Cirebon Gelar Muhasabah Personel untuk Meningkatkan Keimanan, Ketaqwaan, dan Kinerja Menuju Indonesia Emas






Cirebon - Polresta Cirebon menggelar kegiatan Muhasabah Personel dengan tujuan untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan kinerja yang lebih baik, bertempat di Aula Pesatgatra Mapolresta Cirebon, pada Senin malam (20/1/2025). Acara ini dihadiri oleh Kapolresta Cirebon KOMBES POL SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H., Wakapolresta Cirebon AKBP IMARA UTAMA, S.H., S.I.K., M.H., serta Ustadz H. MUHAMMAD NUR MAULANA sebagai penceramah, pimpinan Cabang BRI KC Cirebon Gunungjati HOKI AGUSTA RINO ATMAJA, Da’i Kamtibmas Polresta Cirebon KH. M. ARIF SUHARTONO (KANG TONO), pejabat utama Polresta Cirebon, Kapolsek jajaran, perwira, dan personel Polresta Cirebon, serta 56 anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).

Dalam sambutannya, Kapolresta Cirebon KOMBES POL SUMARNI menyatakan kebanggaannya atas kedatangan Ustadz H. Muhammad Nur Maulana, yang akan memberikan tausyiah kepada seluruh personel Polresta Cirebon.

 "Malam hari ini kami ingin agar Ustadz H. Muhammad Nur Maulana memberikan pencerahan hati kepada kami, Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya yang berdinas di Polresta Cirebon, agar kami dapat menjalankan tugas pokok dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kapolresta Cirebon berharap agar melalui kegiatan ini, jajaran Polresta Cirebon dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menjadi contoh dalam memberikan pelayanan prima kepada warga Kabupaten Cirebon. Ia juga memohon doa agar anak-anak yang turut hadir dalam acara tersebut dapat menjadi generasi emas yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan di masa depan.

"Semoga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju di masa yang akan datang," harapnya. 

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas kinerja personel Polresta Cirebon, sekaligus memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan sebagai landasan dalam menjalankan tugas sehari-hari.


































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Pesantren Kilat Polresta Cirebon, Langkah Nyata Pulihkan Anak Bangsa dari Tawuran








Cirebon – Polresta Cirebon menggelar pembukaan kegiatan Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif untuk Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang berlangsung di Aula Pesat gatra Mapolresta Cirebon. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., didampingi oleh Wakapolresta Cirebon, AKBP Imara Utama, S.H., S.I.K., M.H. serta dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari berbagai instansi.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain KH. M. Arif Suhartono (Kang Tono), Da'i Kamtibmas Polresta Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon H. Ronianto, S.Pd., M.M., Kepala Dinas Ketahanan Pangan Drs. Erus Rusmana, Kadis Ketenagakerjaan Novi Hendrianto, S.STP., M.M., serta perwakilan dari KCD Provinsi Jawa Barat dan KPAID Kabupaten Cirebon. Selain itu, hadir pula PJU Polresta Cirebon, Kapolsek Jajaran, Perwira Polresta Cirebon, personil Polresta, dan 56 Anak yang Berhadapan dengan Hukum beserta orang tua mereka.

Kegiatan ini dimulai dengan registrasi dan pengecekan kesehatan peserta, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi yang dipimpin oleh Kapolresta Cirebon. Setelah itu, para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti dengan penyematan kaos pelatihan oleh Kapolresta Cirebon sebagai simbol dimulainya kegiatan.

Dalam sambutannya, Kapolresta Cirebon menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pelatihan kepada anak-anak yang selama ini berhadapan dengan hukum, agar mereka tidak lagi terjerumus dalam perilaku negatif. Kapolresta berharap mereka bisa tumbuh menjadi generasi muda yang lebih baik, siap menghadapi tantangan masa depan, dan berperan aktif dalam membangun bangsa.

"Kami ingin mereka menjadi generasi emas yang bukan hanya berprestasi di bidang pendidikan, tetapi juga memiliki kesadaran hukum yang tinggi dan keterampilan dalam ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan," ujar Kombes Pol Sumarni dalam sambutannya. Senin (20/01/2025).

Kegiatan ini dirancang untuk berlangsung selama lima hari, mulai 20 hingga 24 Januari 2024, dan akan mencakup berbagai materi yang bermanfaat. Di pagi hari, peserta akan mendapatkan pencerahan mental dan perilaku, di siang hari diberikan pelatihan kesadaran hukum, serta di sore hari akan dilatih dalam ekonomi kreatif dan ketahanan pangan. Malam harinya, peserta juga akan diberikan kegiatan untuk memperdalam iman melalui pengajian.

Dalam acara tersebut, Ustadz H.Muhammad Nur Maulana turut memberikan tausiyah yang penuh motivasi dengan harapan dapat membimbing para ABH untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, serta mengingatkan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, anak-anak yang berhadapan dengan hukum dapat terhindar dari pengaruh negatif dan menjadi pribadi yang lebih baik, serta siap untuk berkontribusi positif bagi masyarakat. Pembukaan acara ditutup dengan doa dan harapan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan memperoleh manfaat maksimal.

Dengan adanya kegiatan ini, Polresta Cirebon berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencegah kejahatan dan membantu anak-anak berhadapan dengan hukum untuk kembali ke jalur yang benar serta mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah.

Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh agama, Rektor UMC, kepala dinas, dan KCD. Materi yang diberikan mencakup pencerahan mental dan perilaku, pelatihan ekonomi kreatif, pembelajaran ketahanan pangan, serta kegiatan keagamaan untuk mempertebal keimanan para peserta.

Kadisdik Kabupaten Cirebon, Ronianto, mengapresiasi langkah Polresta Cirebon dalam menyelenggarakan program ini. 

"Kami berharap kegiatan ini bisa meredam perilaku negatif anak-anak yang sebelumnya terlibat persoalan hukum. Kami juga akan terus menggalakkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah agar anak-anak memiliki penyaluran aktivitas yang positif," ungkapnya.

Senada dengan itu, Abdul Fatah, staf ahli kebijakan KCD, mendukung penuh program ini. "Program ini mengintegrasikan nilai akademis, keimanan, dan pembentukan karakter. Dengan adanya pelatihan ekonomi kreatif, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan diri secara positif sehingga terhindar dari perilaku destruktif," ujarnya.

Kegiatan pesantren kilat dan pelatihan ini berlangsung selama lima hari. Anak-anak yang mengikuti program diimbau untuk serius dalam menyerap materi yang diberikan demi kebaikan dan masa depan mereka.






































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

PERJUANGAN PANGERAN RAJA KANOMAN & BERDIRINYA KACIREBONAN


Kesultanan Kacirebonan adalah Kesultanan terbesar di Cirebon setelah Kesultanan Kasepuhan dan Kanoman.

Sejarah terbentuknya Kesultanan pecahan dari Kesultanan Kanoman ini didahului oleh peristiwa dukungan sebagian kerabat keraton dan pejabat Keraton Kanoman pada perjuangan yang digagas oleh Sultan Matangaji Kasepuhan, Pangeran Surya Negara dan yang dilanjutkan oleh Bagus Rangin dalam menentang kekuasaan Belanda di Cirebon.

Selepas mangkatnya Sultan Matangaji pada tahun 1786, perjuangannya dalam menentang Belanda dilanjutkan oleh adiknya Pangeran Suryanegara, selanjutnya selepas wafatnya Pangeran Suryanegara, perjuangan diteruskan oleh Bagus Rangin. 

Pada saat Bagus Rangin memimpin perjuangan (1802-1812), Putra Mahkota Kesultanan Kanoman (Sultan Anom Muhamad Kharudin bertahta dari 1798-1803), yaitu Pangeran Raja Kanoman berserta Mufti Kesultanan Kanoman Mbah Muqoyyim (Pendiri Pesantren Buntet) memutuskan keluar dari Keraton untuk bergabung bersama pejuang. 

Dukungan beberapa kerabat Keraton Kesultanan Kanoman, dan Mufti Kesultanan membuat perjuangan Bagus Rangin memiliki kekuatan yang cukup dalam menghadapi Belanda, karena perjuangan tersebut mendapatkan dukungan dari Bangsawan dan rakyat, baik dari kalangan petani, nelayan dan kaum santri (Ulama Pondok Pesantren dan Santrinya).

Setelah Pangeran Raja Kanoman bertahun-tahun hidup diluar Istana bersama Mbah Muqoyyim dan pejuang lainnya, Belanda mendapatkan kabar dari mata-matanya, jika Pangeran Raja Kanoman dan Mbah Muqoyim sedang menghadiri suatu acara perkawinan yang digelar di Pesantren Pesawahan. 

Tanpa mau kehilangan buronannya, Belanda menyergap Pangeran Raja Kanoman di pesawahan, dalam penyergapan tersebut, Pangeran Raja Kanoman tertangkap, namun dalam peristiwa itu Mbah Muqqoyim dapat meloloskan diri.

Selepas di tangkap, Pangeran Raja Kanoman dilucuti hak-haknya sebagai putra Mahkota Kesultanan Kanoman, iapun kemudian dibuang ke Ambon, Maluku. 

Selanjutnya pada tahun 1803, ayah Pangeran Raja Kanoman mangkat, dan karena Pangeran Raja Kanoman sudah dilucuti hak-haknya, maka yang menjadi Sultan Kanoman adalah adiknya, yaitu Sultan Anom Abu Sholeh Imannuddin (1803-811). 

Meskipun Pangeran Raja Kanoman telah dibuang, Mbah Muqoyyim dan pengiikutnya, termasuk pejuang lain pimpinan Bagus Rangin tetap melakukan perjuangan, bahkan serangan yang dilancarkan pada Belanda bertambah-tambah dahsyat dan mematikan.

Pada tahun 1802 hingga 1807, selain diguncang berbagai macam pemberontakan di wilayah Cirebon (Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Indramayu), Belanda juga sedang menghadapi wabah kolera (Oleh rakyat Cirebon kala itu dikenal dengan wabah To’un), sehingga Belanda dan Pemerintah Lokal di Cirebon (Kasepuhan dan Kanoman) kelimpungan menghadapinya.

Guna menghadapi dua masalah besar itu, para Pejabat Keraton Kanoman melakukan pendekatan yang agak lunak, mereka menawarkan pengampunan terhadap para pengikut Pangeran Raja Kanoman termasuk Mbah Muqoyyim apabila menghentikan perjuangan (gencatan senjata), ide para pejabat Keraton tersebut disetujui Belanda. 

Gencatan senjata diantara kedua belah pihak akhirnya disepakati pada tahun 1807, akan tetapi Mbah Muqoyyim yang juga disetujui oleh Bagus Rangin, mengajukan syarat, adapun syaratnya adalah agar Pangeran Raja Kanoman yang dibuang Belanda ke Ambon harus dikembalikan ke Cirebon dan hak-haknya sebagai seorang putra mahkta harus dikembalikan. 

Meskipun berat, Kesultanan Kanoman dan Belanda kala itu terpaksa menyetujui syarat-syarat yang diajukan para pejuang, akhirnya pada Tahun 1808, Pangeran Raja Kanoman dipulangkan ke Cirebon, selain itu hak-haknya juga dipulihkan. Namun, karena kala itu di Kanoman kedudukan Sultan sudah diduduki oleh adik Pangeran Raja Kanoman, maka Kesultanan Kanoman dipecah menjadi dua, setengah kekuasaan untuk adiknya, dan setengahnya lagi untuk Pangeran Raja Kanoman. 

Wilayah kekuasaan Pangeran Raja Kanoman itu kelak dikenal dengan nama Kesultanan Kacirebonan, selanjutnya masih pada tahun 1808, Pangeran Raja Kanoman dinobatkan menjadi Sultan Kacirebonan I dengan gelar “Sultan Carbon Buhhairudin Amirul Mukminan Carbon”. 

Dinobatkannya Pangeran Raja Kanoman, menjadi Sultan Kacirebonan menandai terbentuknya Kesultanan Kacirebonan dengan wilayah kekuasaanya sendiri. Pada masa itu, Pangeran Raja Kanoman mendapatkan jaminan hidup dari Belanda dalam bentuk gajih bulanan, akan tetapi selama menjabat sebagai Sultan Kacirebonan, Sultan Kacirebonan I tidak pernah mau dan memakan uang itu. Beliau juga memilih tinggal di Taman Sari Sunyaragi warisan leluhurnya.

Pada tahun 1810, Sultan Carbon Buhhairudin Amirul Mukminan Carbon wafat sebagai seorang pejuang tangguh yang dalam diamnya terus mendukung perjuangan Bagus Rangin dan pengikutnya, meskipun dalam kondisi kesultan ekonomi. 

Selepas mangkatnya Sultan Carbon Buhhairudin Amirul Mukminan Carbon, istrinya Ratu Raja Resminingpuri, merasa khawatir terhadap kelanjutan Kesultanan Kacirebonan, ia tidak menghendaki anak-anaknya hidup sengsara, serta ia juga tidak menghendaki jika Kesultanan yang menjadi hak keturunanya bubar. Oleh karena itu, Ratu Raja Resminingpuri memutuskan untuk mengambil gajih bulanan Sumainya dari Belanda yang tidak diambil selama tiga tahun (108-1810). 

Uang gajih suaminya dari Belanda itu, dikemudian hari digunakan oleh Ratu Raja Resminingpuri untuk membangun Keraton, sebagai tempat tinggal dirinya dan anak-anaknya. Keraton itu sekarang dikenal dengan nama Keraton Kacirebonan. 

Selain itu, setelah mangkatnya Sultan Carbon Buhhairudin Amirul Mukminan Carbon, tepatnya pada tahun 1811, Gencatan senjata yang pernah digagas pemerintah Kolonial Belanda (Zaman Deandeles/Prancis) dengan para Pejuang bubar, sebab pada tahun itu, Inggris menguasai Jawa termasuk Cirebon. Ketika Jawa (Hindia Belanda) diprintah oleh Rafles (1811-1816) perang besar antara para Pejuang pimpinan Bagus Rangin dkk meletus kembali di wilayah Cirebon. 


Oleh : Sejarah Cirebon

Senin, 20 Januari 2025

Personel Lantunkan Asmaul Husna Saat Apel Jam Pimpinan, Kapolresta Cirebon Berikan Pesan Ini









Personel Polresta Cirebon mengikuti Apel Jam Pimpinan yang bertempat di Lapangan Apel Mapolresta Cirebon, Senin (20/1/2025). Apel Jam pimpinan dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon KOMBES POL. SUMARNI S.I.K.,S.H.,M.H., dan turut dihadiri dalam kegiatan tersebut Wakapolresta Cirebon AKBP IMARA UTAMA S.H.,S.I.K.,M.H., Pejabat Utama Polresta Cirebon Kapolsek Jajaran, Anggota dan ASN Polresta Cirebon.

Dalam kegiatan apel tersebut juga dilantukan Asmaul Husna yang bertujuan untuk memperkuat spiritualitas anggota kepolisian, menciptakan suasana yang lebih harmonis, serta meningkatkan kedisiplinan dan semangat dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan kepada masyarakat.

Dalam apel tersebut, Kapolresta Cirebon mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar Polresta Cirebon dan jajaran atas kinerja dedikasi pengabdian yang sudah rekan-rekan berikan dalam pelaksanaan tugas maupun dalam membantu kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

"Beberapa hari kebelakang banyak terjadi bencana banjir di wilayah Kabupaten Cirebon dan saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah sangat peduli terhadap warga masyarakat yang terdampak banjir," katanya.

Ia mengatakan, seluruh personil Polresta Cirebon dan Kapolsek Jajaran kemarin sudah berjibaku menolong masyarakat membersihkan pondok pesantren, sekolah, rumah tinggal, dan fasilitas lainnya yang kemarin terdampak banjir, terus laksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami bersama forkopimda akan melakukan langkah-langkah dalam rangka penanggulangan banjir yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon. Kemudian saya juga minta rekan-rekan untuk selalu jaga kesehatan diri sendiri, agar tetap selalu sehat tetap semangat dan tetap bersyukur," ujarnya.

Menurutnya, beberapa minggu ke belakang juga marak yang dilakukan oleh para pelajar anak-anak milenial anak-anak remaja di Kabupaten Cirebon oleh karena itu jangan lelah juga untuk memberikan edukasi kepada mereka berikan sentuhan terbaik yang bisa kita lakukan agar anak-anak remaja kita bisa terhindar dari hal-hal negatif.

"Rekan-rekan yang berada di fungsi preventif tolong maksimalkan gencarkan kegiatan patrolinya termasuk para kapolsek jajaran untuk datang ke sekolah-sekolah, pondok pesantren termasuk komunitas-komunitas remaja untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas," jelasnya.

Pihaknya juga berterima kasih kepada jajaran dalam penegakan hukum yang pada pekan ini berhasil melakukan banyak pengungkapan kasus. Untuk Pelayanan Publik berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat senyum sapa salam menyapa masyarakat dengan hati ikhlas dalam melayani masyarakat.

Sore ini Polresta Cirebon akan melakukan pembukaan pesantren kilat untuk Anak-Anak yang berhadapan dengan Hukum dengan memberikan hal-hal positif dan tidak kembali melakukan tindakan-tindakan yang selama ini akan merugikan orang lain.

"Sekali lagi terima kasih atas dedikasi kinerja pengorbanan rekan-rekan dalam pelaksanaan tugas di masyarakat maupun pengabdian kepada institusi Polri jaga nama baik Kepolisian Negara Republik Indonesia Tetap semangat dan jangan lupa bahagia," paparnya.

































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Minggu, 19 Januari 2025

Polresta Cirebon Gelar Patroli Gabungan Skala Besar untuk Ciptakan Situasi Kamtibmas Kondusif 





Cirebon – Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif di wilayah hukum Polresta Cirebon, Polresta Cirebon menggelar patroli gabungan skala besar. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dan memastikan situasi tetap aman serta terkendali di Kabupaten Cirebon. 

Patroli gabungan ini dipimpin oleh Kabag Ops Polresta Cirebon, KOMPOL SUTARJA, S.H., M.H., dengan melibatkan 52 personel gabungan. Personel yang terlibat terdiri dari anggota Polresta Cirebon dan TNI dari Kodim 0620 Kabupaten Cirebon. Selain itu, kegiatan patroli di 27 polsek jajaran juga dilaksanakan secara bersamaan, yang masing-masing dipimpin oleh Kapolsek setempat bersama personel dari Polsek dan Koramil. 

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., menyampaikan bahwa patroli gabungan skala besar Polresta Cirebon dan TNI dari Kodim 0620 Kabupaten Cirebon ini merupakan upaya preventif untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif serta mencegah terjadinya potensi gangguan kamtibmas untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Cirebon. 

"Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Cirebon, kami melaksanakan patroli skala besar bersama TNI ke tempat-tempat yang rawan serta lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat yang berpotensi mengganggu ketertiban umum, patroli ini akan dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan, menjaga kenyamanan masyarakat, dan memastikan tidak ada tindakan yang meresahkan". Ungkap Kapolresta Cirebon. Sabtu ( 18/01/2025 ). 

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan lingkungan masing-masing dengan selalu berkoordinasi dan mendukung tugas kepolisian demi terciptanya Cirebon yang aman dan kondusif. 

Patroli gabungan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif, menjamin kelancaran aktivitas masyarakat, dan mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan yang mungkin terjadi.



































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Sabtu, 18 Januari 2025

Kapolsek Sumber Polresta Cirebon Lakukan Baksos Bersih-Bersih dan Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir






Cirebon – Kapolsek Sumber Polresta Cirebon AKP Yuliana, S.A.B., M.Si., , bersama personel Polsek Sumber, melaksanakan kegiatan bakti sosial (Baksos) bersih-bersih di wilayah Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Pasca terjadinya banjir pada Jumat malam, 17 Januari 2025, sekitar pukul 20.30 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu warga yang terdampak banjir yang melanda beberapa wilayah, termasuk Perumahan Griya Mikaela 1 Regency, Perumahan Graha Permai, dan Ponpes Al-Khairiyah Cirebon. Sabtu (18/01/2025).

Sebagai bentuk kepedulian, Kapolsek Sumber beserta anggotanya turut membersihkan sisa-sisa banjir dan memberikan bantuan berupa 300 bungkus makanan siap saji kepada warga yang terdampak. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang tengah menghadapi musibah tersebut.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., memberikan apresiasi atas inisiatif dan kerja keras Kapolsek Sumber beserta jajaran dalam membantu masyarakat. Kombes Pol. Sumarni menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, Stake Holder dan masyarakat untuk pulih bersama dari bencana ini serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.

"Kami jajaran kepolisian akan terus melakukan koordinasi intensif dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan dan evakuasi warga terdampak banjir berjalan lancar. Selain itu, kami juga akan mengamankan jalur-jalur evakuasi serta memantau situasi di lapangan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan." Ujar Kapolresta Cirebon.

Pihaknya juga akan terus melakukan patroli di titik-titik rawan banjir dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga. "Kepolisian juga akan membantu mengarahkan arus lalu lintas di daerah terdampak serta menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir," ujarnya. 

Dengan upaya yang terkoordinasi, diharapkan dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasca banjir dan memberikan rasa aman serta nyaman kepada masyarakat dan dapat kembali beraktivitas dengan normal.































JB-AWDI.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO