Selasa, 30 April 2024

Kapolresta Cirebon Resmikan Monumen Udang dari Knalpot Yang Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis 







Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, meresmikan monumen udang dari bahan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi tehknis, Selasa (30/4/2024). Kegiatan yang dilaksanakan di Lobi Mapolresta Cirebon tersebut turut dihadiri perwakilan Forkopimda Kabupaten Cirebon.

Ia mengatakan, udang dipilih sebagai bentuk monumen tersebut, karena Cirebon yang dijuluki Kota Udang, dan selama ini belum ada tugu maupun monumen berbentuk udang. Sehingga Polresta Cirebon melalui Sat Lantas berinisiatif untuk membuat monumen Udang dari knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis.

"Monumen ini juga sebagai tanda pegingat untuk masyarakat Cirebon tidak boleh memakai knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Nantinya, lokasi monumen tersebut di sebelah pos one way perempatan SMPN 1 Sumber," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Menurutnya, aturan berkendara tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Bahkan, setiap melaksanakan kegiatan Jum'at Curhat masyarakat mengeluhkan adanya knalpot bising yang membuat telinga agak sakit mendengarkannya.

Sehingga pihaknya memerintahkan Sat Lantas dan Polsek jajaran melakukan penindakan terhadap knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis dari pertengahan Januari 2024. Selama bulan bulan Februari sampai dengan April 2024 saat ini, jajarannya berhasil mengamankan sekitar 1.034 knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

"Kami meminta kepada Kadisdik Kab. Cirebon untuk bekerjasama dengan pihak sekolah agar anak sekolah tidak diperkenankan menggunakan knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Ia mengatakan, knalpot yang diamankan dibuatkan dua monumen, yakni pertama menggunakan sekitar 800 knalpot yang ditempatkan di Pos Polisi depan SMPN 1 Sumber, dan kedua dibuatkan secara portable di Polresta Cirebon.

Pihaknya pun turut mengerahkan Sat Intelkam, Sat Reskrim dan Sat Lantas Polresta Cirebon untuk mendatangi dan mengedukasi pemilik bengkel sepeda motor atau toko yang masih menjual knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Pihaknya memohon bantuan kepada semua elemen agar tidak lagi menggunakan knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. 

Selain itu, Propam Polresta Cirebon juga harus merazia anggota yang memakai knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Termasuk Forkopimda Kabupaten Cirebon yang diharapkan dapat memberikan edukasi kepada stafnya agar tidak memakai knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

Knalpot tidak standar atau racing sering digunakan hanya dalam kegiatan arena balapan. Rata-rata yang menggunakan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis ini selalu memacu kecepatan kendaraan diatas standar. Semoga kedepan tidak ada lagi yang memakai knalpot yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.













JendelaBangsa-Awdi.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Sabtu, 27 April 2024

Tokoh NYI MAS AYU GANDASARI Dalam Sejarah Cirebon


cirebon, jendelabangsa-awdi.com,- Nyi Mas Gandasari, salah satu tokoh dalam sejarah Cirebon, masih meninggalkan nama harum hingga kini. Dia digambarkan sebagai wanita cantik, sakti, dan berbudi. 

Budayawan Cirebon Askadi Sastra Suganda mengatakan, nama Nyi Mas Gandasari dalam sejarah Cirebon lekat dengan misi menundukkan Kerajaan Galuh, kerajaan Hindu bawahan Pajajaran. Kerajaan Galuh merasa terusik dengan berdirinya Kasultanan Cirebon, terlebih sejak dinyatakan oleh Pangeran Cakrabuana bahwa Cirebon adalah penerus resmi Pajajaran.

Ketika akhirnya pecah perang antara Kerajaan Galuh dan Kasultanan Cirebon, Kesultanan Demak Bintara turut membantu Kesultanan Cirebon. Bahkan, Raja Demak Sultan Trenggana sendiri yang maju memimpin pasukan Kerajaan Demak Bintara.

Namun, kekuatan pasukan Adipati Kuningan, Arya Kemuning, yang dibantu pasukan Kesultanan Demak Bintara, tak mampu menembus pertahanan Kerajaan Galuh.

Sunan Gunung Jati akhirnya memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk mengemban misi telik sandi (mata-mata). Dari misi itu, Nyi Mas Gandasari berhasil mencuri pusaka Kerajaan Galuh berupa Bokor Mas (Kandaga Mas) sebagai jimat andalan kesaktian Prabu Cakra Ningrat yang menjadi kekuatan pertahanan kerajaan.

"Pusaka tersebut kemudian diserahkan kepada Sunan Gunung Jati, Syekh Syarif Hidayatullah," jelas Ashadi.

Dalam operasinya, Nyi Mas Gandasari bersama pasukan menyusup ke Kerajaan Galuh. Begitu masuk pinggiran Kota Rajagaluh, Nyi Mas dan tim menyaru sebagai ronggeng keliling atau Ronggeng Bugis.

"Nyi Mas Gandasari ditugaskan untuk menggoda Prabu Cakra Ningrat, dengan harapan dapat melarikan pusaka kerajaan Galuh," sebut Ashadi.

Begitu masuk lingkaran dalam, Nyi Mas Gandasari berhasil menyusup ke Kerajaan Galuh. Menelusup ke ring satu kerajaan, dia menyamar sebagai pengemis dan lolos dari pengawasan prajurit Rajagaluh.

Menurut Askadi, Nyi Mas Gandasari merupakan cikal bakal wanita Srikandi Indonesia. "Dia di abad 15, kemudian dilanjutkan Dewi Sartika dan Raden Kartini," kata Ashadi.

Askadi menegaskan fragmen sejarah sebagai kearifan lokal ini harus terus dipelihara. Tujuannya agar masyarakat tidak melupakan sejarah peninggalan nenek moyang mereka dan menjadikannya sebagai inspirasi dan bahan pembelajaran.

Inilah salah satu versi kisah sejarah Nyimas Ayu Gandasari atau Nyimas Ratna Gandasari atau juga Syarifah Fatimah Gandasari.

Diceritakan Pangeran Cakrabuana biasa disebut Mbah Kuwusangkan bertapa di bawah sebuah pohon. Setelah itu beliau membangun padukuhan atau pemukiman yang semua tanamannya serba jadi dan tumbuh subur. Selanjutnya Pemukiman itu menjadi masyhur dan terkenal dengan nama Padukuhan Panguragan. Dititipkanlah Syarifah Fatimah Gandasari di pemondokannya Mbah Kuwu sehingga dipanggil dengan sebutan Nyi Mas Panguragan.

Nyi Mas Gandasari sering dikenal dengan nama Syarifah Muthmainnah, putri Syekh Datuk Soleh dari Kerajaan Pasai. Dia merupakan adik kandung Fadhilah Khan atau yang sering disebut Faletehan. Nyi Mas Gandasari konon dibawa serta Mbah Kuwu Cirebon saat dia pulang dari berhaji.

Gandasari diboyong dari Pasai ke Cirebon untuk menyelamatkannya dari sebuah wabah yang berbahaya di daerah asalnya. Setelah diajak menetap di Cirebon, Gandasari kemudian dididik oleh Mbah Kuwu Cirebon sehingga memiliki kemahiran beladiri yang tak tertandingi. Selain memiliki kemahiran ilmu bela diri, Gandasari diceritakan sebagai perempuan yang cantik jelita, rupawan, molek dan lincah laiknya Srikandi dalam lakon pewayangan.

Mbah Kuwu Cirebon juga mendidik Gandasari dengan ajaran agama Islam dengan mengirimnya ke Pesantren Syekh Quro di Karawang. Dari pesantren yang berada di Karawanglah kemudian berita tentang kecantikan Gandasari menjadi perbincangan orang-orang dari berbagai daerah. Banyak orang terutama para pembesar dari negeri seberang akhirnya ingin menikahi perempuan yang mempunyai keunggulan kanuragan, agama dan ayu itu.

Di samping itu, Nyi Mas Panguragan juga berguru kepada Kanjeng Sunan Jati. Setelah bai'at syahadat, beliau belajar ilmu syari'at, thoriqot, hakikat, dan ma'rifat. Di samping itu, Nyi Mas Panguragan juga belajar ilmu bela diri, kanuragan dan kesaktian. Pada usia 15 tahun diberi wejangan oleh Sunan Gunung Jati: "Kamu adalah Perempuan. Tapi Kamu akan menjadi Pendekar Auliya".

Nyi Mas Panguragan sudah termasyhur dengan keperwiraan dan kesaktiannya. Beliau juga terkenal dengan kecantikannya, sehingga dipanggil dengan sebutan Nyi Mas Ayu Gandasari. Artinya Wanita yang kecantikannya tidak ada tandingannya dan tubuhnya harum semerbak. Tubuhnya berbau harum bagaikan bunga yang mekar di musim semi. Setiap dia lewat maka keharumannya akan tercium dari kejauhan. Semuanya alami, bukan karena parfum atau minyak wangi.

Banyak para pejabat, para pangeran, para gegedeng, juragan, satria, syah bandar dan orang-orang terpandang dari berbagai negara berdatangan berduyun-duyun kepada Mbah Kuwu untuk melamar Nyi Mas Ayu Gandasari. Sambil menunggu jawaban, mereka membuat pemondokan di Cirebon.

Ki Kuwu berkata kpd Nyi Mas Panguragan: "Putriku Gandasari aku minta kamu supaya mau bersuami, sudah waktunya menikah, mana yang kamu pilih salah seorang yang telah melamar. Ada demang, mantri, satria, bupati, dan para gegedeng, ada juga para juragan dan para nakhkoda yang sedang menunggu di pondokannya masing-masing. Beritahulah kepada Si Bapak, siapa yang kamu senangi".

Sang Putri Gandasari menjawab: "Rama. Sekarang Sang putri belum suka bersuami. Masih enak mengolah diri (belajar)". Ki kuwu dengan bijak berkata: "Duh bayi. Tidak enak orang jadi kembang bibir. Disebut-sebut namanya oleh tiap orang. Jika engkau tidak segera menikah tentu dirusaklah dukuh Panguragan ini".

Ratna Gandasari menjawab: "Baiklah Rama. Hamba mau bersuami dengan syarat bisa mengalahkan hamba. Melebihi kesaktian hamba. Hamba akan mengabdi kepadanya walaupun dia orang melarat. Silahkan Rama adakan sayembara kepada orang-orang dari 25 negara. Siapa yang lebih dahulu menangkap saya. Ia menjadi suami saya. Jika sekarang saya terima lamaran seseorang. Tentu yang lain tidak akan terima. Dengan sayembara ini maka akan adil". 

Tersebutlah sebuah nama Magelung, seorang pemuda gagah dan tampan adalah seorang pengembara tak tentu arah. Tapi kakinya itu telah membawa dia berjalan ke arah barat laut dari tempat dia bertemu Sunan Gunung Jati. Langkah demi langkah dilewati hingga dia tiba di daerah yang disebut Selapandan. Semakin masuk ke perkampungan, dia menjumpai keramaian. Orang-orang berkumpul seperti sedang menyaksikan sebuah pertunjukkan. Ah, ternyata ada adu tanding digelar di tengah mereka.

Sayembara yang diikuti orang-orang sakti mandraguna dari berbagai daerah itu digelar oleh Ki Ageng Selapandan atau Mbah Kuwu Cirebon. Orang-orang sakti tersebut bertarung, beradu kesaktian dengan seorang perempuan ayu jelita, Nyi Mas Gandasari. Meskipun perempuan, dia tak terkalahkan dalam sayembara tersebut.

Dalam sayembara, tersebut satu aturan siapapun yang bisa mengalahkan Gandasari akan dijadikan sebagai suaminya. Namun sayang, nyatanya tidak ada satu pun orang yang bisa mengalahkannya. Setelah semua pembesar (gegeden) tidak ada yang bisa mengalahkan Gandasari, Magelung yang terpesona oleh Gandasari pun turut serta dalam sayembara. Setelah melalui pertandingan yang sengit, akhirnya Magelung mampu mengalahkan Gandasari. 

Namun entah mengapa, mengetahui ada orang yang bisa mengalahkannya, Gandasari seketika itu juga lari tunggang langgang, kemudian minta perlindungan ke arah daerah Gunung Jati. Melihat Gandasari berlari, Magelung pun mengejarnya. Sesampainya di daerah Gunung Jati, Gandasari menjumpai Sunan Gunung Jati, dia pun bermaksud berlindung kepada Sang Sunan dari kejaran Magelung.

Magelung pun terkejut kembali bertemu dengan orang tua yang bisa memotong rambutnya. Magelung pun seolah lupa dengan tujuan awalnya datang ke Tanah Jawa. Saat ditanya Sunan, dia menjawab ingin memperistri Gandasari. Dia merasa berhak mendapatkan Gandasari karena hanya dia yang bisa mengalahkan Nyi Mas Gandasari. Dan aturan sayembara menyebutkan bahwa yang menang atas Gandasarilah yang berhak mengawininya.

Magelung benar-benar lupa tujuannya datang dari tanah seberang menuju Tanah Jawa. Saat sosok guru sebagai tujuannya itu sudah berdiri di depannya, dia malah menginginkan seorang ayu jelita yang baru saja dikenalnya.

Tapi Sang Sunan begitu bijaksana, dia pun mempersilakan keduanya untuk menikah. Akan tetapi beliau berujar bahwa pernikahan yang patut bagi kedunya bukan pernikahan di dunia yang fana, melainkan pernikahan abadi di akhirat. Kedua insan manusia itu akhirnya mengerti yang dimaksud Sunan dan menerima keputusannya. Magelung dan Gandasari menjadi suami istri tanpa melakukan hubungan jasmani.

Magelung dan Gandasari akhirnya menjadi murid Sunan Gunung Jati dan turut serta dalam upaya penyebaran ajaran agama Islam di Cirebon. Catatan juga menyebutkan keduanya memiliki peranan penting dalam penaklukan Rajagaluh dan Talaga oleh Cirebon.

Pada masa selanjutnya, Magelung menetap di sebuah daerah yang dipenuhi belantara. Di daerah tersebut banyak tumbuh pohon Kendal. Di daerah yang kita kenal sekarang sebagai Desa Karangkendal itu, Magelung mengajarkan ajaran Islam kepada para murid-muridnya. Sebagai seorang yang mengajarkan agama Islam, masyarakat kemudian menyematkan gelar ‘Syekh’ kepada Magelung hingga dia dikenal dengan nama Syekh Magelung.

Sementara Gandasari dikenal dengan gelar kehormatan Nyi Mas. Sambil terus belajar dan berjuang menyebarkan Islam di Cirebon, Nyi Mas Gandasari mendiami daerah Selapandan yang sekarang dikenal sebagai Desa Panguragan.


Wallahu'aklambhishowab

Dari berbagai sumber

Gambar iustrasi.


JENDELABANGSA-AWDI.COM

Jumat, 26 April 2024

Polresta Cirebon Gelar Jum'at Curhat Bersama Warga Desa Kedungdalem Gegesik





Jajaran Polresta Cirebon menggelar Jum'at Curhat, Jum'at (26/4/2024). Wakapolresta Cirebon, AKBP Dedy Darmawansyah, S.I.K, S.H, M.H, menghadiri Jum'at Curhat di Desa Kedungdalem, Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, dengan didampingi oleh Kanit Gakkum Satlantas Polresta Cirebon, Kanit 1 Tipiter Sat Reskrim, Kasubnit 1 Satnarkoba, Kanit Intelkam Polsek Gegesik, Kanit Bhabinkamtibmas Sat Binmas dan Anggota Siwas Polresta Cirebon.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, melalui Wakapolresta Cirebon, AKBP Dedy Darmawansyah, S.I.K, S.H, M.H mengatakan, melalui Jum'at Curhat tersebut jajarannya hendak menjalin komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Cirebon. Ia mengingatkan masyarakat Kabupaten Cirebon untuk tetap menjaga kondusifitas kamtibmas.

"Kami ingin mendengar keluhan langsung dari masyarakat melalui kegiatan Jum'at Curhat. Setiap saran, masukan, dan keluhan yang diterima akan kami tindak lanjuti untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait," ujar AKBP Dedy Darmawansyah, S.I.K, S.H, M.H.

Ia mengatakan, Jum'at Curhat juga menjadi momentum untuk menyampaikan imbauan kamtibmas hingga aturan berlalulintas kepada masyarakat. Pihaknya mengingatkan agar warga selalu mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas saat berkendara di jalan raya.

"Apabila menemukan atau melihat aksi kriminalitas tolong segera diinformasikan kepada kepolisian terdekat atau segera menghubungi Layanan Call Center 110 Polresta Cirebon." ujar AKBP Dedy Darmawansyah, S.I.K, S.H, M.H.

Peran seluruh elemen masyarakat sangat besar untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas di wilayah hukum Polresta Cirebon. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga keamanan lingkungan dan sangat berarti bagi kepolisian.

"Jum'at Curhat ini digelar rutin, dan menghadirkan berbagai elemen masyarakat untuk duduk bersama menjaga kondusifitas kamtibmas, dan kegiatan ini juga dilaksanakan oleh seluruh Polsek Jajaran Polresta Cirebon. Kami berharap, melalui kegiatan ini bisa menyerap seluruh aspirasi dari masyarakat Kabupaten Cirebon," kata AKBP Dedy Darmawansyah, S.I.K, S.H, M.H.












JendelaBangsa-Awdi.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Efek Dari Kunjungan Bunda Ayu Wabup Ke Setu Wetan Kebusukan Panitiya Mulai Tercium.



Cirebon, jendelabangsa-awdi.com,- Mega proyek rutilahu bantuan Propinsi Jawa Barat yang nilainya fantastik untuk tingkat desa sebesar 1,4 milyar yang pada waktu tahun 2021 rame di beritakan media on line dengan ber macam macam perkeliruan dari tingkat toko matrial sampai ke warga masyarakat dari pengriman matrial bak siluman di kirim pada malam hari yang yang berpedoman atas stegmen pendamping dinas pemukiman  Ibu Lina Fitriyani bahwa kpm( keluarga penerima manfaat) tidak boleh lihat nota langsung di tindak lanjuti sama pengurus LPM desa Setu Wetan tapi salah kaprah slup besi yang seharusnya ukuran 10/ 8 di ganti dengan ukuran 8/6 lebih parah lagi jumlah slup yang di RAB 12 batang dikirim 7 batang yang 5 batang kali 75 kpm melayang. kirim genteng dari satu kpm bermacam macam merek akibatnya di saat musim hujan bocor semua karena tidak pas...lebih parah lagi banyak oknum yang mencari kesempatan dengan mengancam melaporkan ke APH dan Kejaksaan yang pada akhirnya main mata...Karena banyaknya berita bermunculan akhirnya ada warga setu wetan yang mau usut smua dengan mengumpulkan barang bukti  nota kosong dan foto di kpm..tapi salah kaprah bukan ke APH atau ke Kejaksaan tapi ke komisi 3 DPRD kabupataen cirebon dan datang meninjau di dampingi tokoh masyarakat dan beberapa.dari organisasi masyarakat,saat anggota dewan di konfirmasi wartawan online memuji tokoh masyarakat membuat laporan yang sangat lengkap cuma salah alamat laporan harusnya ke pihak APH atau Kejaksaan

Dari itu semua akhirnya tokoh masyarakat itu di manfaatkan oknum media untuk main mata dengan pihak toko matrial karena takut di laporkan di duga terjadi permintaan dari oknum oknum tersebut untuk menutup berita dan laporan, tapi Allah berkehendak lain ada ibu Ayu wabup berkunjung ke warga yang tidak punya anus beliau geleng kepala rumah dari adik fadli ternyata tidak layak huni dari sini mulai terkuak bahwa rumah itu dulunya pernah dapat bantuan cuma harus ada uang sendiri untuk tambahan menurut sekertaris LPM bahwa program ini bukan untuk warga yang tidak mampu tapi warga yang bersedia manambah sendiri bila kurang...

Saat kuwu Nurwahydi S.Sy di konfirmasi merasa kaget karena saat itu beliau tidak punya wewenang...sy kira tidak separah itu akhirnya Kebijakan pak kuwu mengajukan proposal baru untuk rumah itu...atas kebijakan Bunda Ayu.











jendelabangsa-awdi.com

(Tim Investigasi)

Kamis, 25 April 2024

Kapolresta Cirebon Ringkus Bandar Togel Ciledug





Jajaran Polresta Cirebon merespon cepat aduan masyarakat untuk langsung menggerebek markas pengepul togel di Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kamis (25/4/2024) dinihari. Penggerebekan tersebut dipimpin langsung Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil mengamankan pengepul togel berinisial RN (51) di kediamannya di Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Selain itu, petugas juga mengamankan seperangkat alat judi, rekapan togel, dan uang tunai Rp 4.154.000 sebagai barang bukti.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, dalam penggerebekan tersebut juga ditemukan 71 botol minuman keras (miras) berbagai merek dari kediaman RN. Pihaknya pun langsung mengamankan seluruh miras yang ditemukan dari hasil penggerebekan tersebut.

"Miras yang diamankan terdiri dari 29 botol Anggur Merah, 16 botol AO, 16 botol bir Angker, 7 botol Asoka, 2 botol Kawa-Kawa, dan 6 botol bir Guinness. Saat ini, RN masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolresta Cirebon," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Ia mengatakan, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya RN yang tercatat sebagai warga Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon tersebut dijerat Pasal 303 KUHP dan diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

"Respon cepat ini sebagai komitmen kami dalam memberantas berbagai penyakit masyarakat dari mulai judi togel, peredaran miras, penyalahgunaan narkoba, obat-obatan keras berbahaya, dan lainnya di wilayah hukum Polresta Cirebon," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.










JendelaBangsa-Awdi.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Kapolresta Cirebon dan Kajari Gelar Silaturahmi Kamtibmas Bersama Elemen Masyarakat Palimanan dan Gempol






Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, bersama Kajari Kabupaten Cirebon, Yudhi Kurniawan, S.H, M.H, menggelar silaturahmi kamtibmas di Gedung Serba Guna Bina Mandiri Budi Darma, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Kamis (24/4/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri para kuwu, forkopimcam, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat Kecamatan Palimanan dan Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Dalam kesempatan itu, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menyampaikan bahwa kegiatan silaturahmi kamtibmas tersebut merupakan salah satu cara dan upaya jajaran Polresta Cirebon untuk lebih dekat dengan masyarakat.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengajak masyarakat Gempol dan Palimanan untuk bersama sama membangun desa, meliputi membangun sumber daya manusianya, membangun perekonomiannya, membangun pariwisatanya, membangun ketahanan pangannya dan juga membangun Kamtibmasnya.

"Bangun desa secara bersama sama baik sumber daya manusianya, perekonomiannya,  pariwisatanya, ketahanan pangannya dan juga Kamtibmasnya, dengan terjaminnya keamanan, pembangunan dapat berjalan, sebaliknya apabila kamtibmas tidak terjaga maka pembangunan juga akan terhambat," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Ia juga mengajak masyarakat di Kecamatan Palimanan dan Gempol untuk selalu tertib berlalulintas silahkan gunakan helm pada saat berkendara demi keselamatannya. Pihaknya pun turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas kamtibmas.

"Apabila menemukan atau melihat aksi kriminalitas tolong segera diinformasikan kepada kepolisian terdekat atau segera menghubungi Layanan Call Center 110 Polresta Cirebon. Karena akan sangat membantu kepolisian dalam melakukan tindakan secepat mungkin," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Ia mengatakan, laporan maupun aduan masyarakat dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Cirebon juga dapat disampaikan melalui layanan Curhat Langsung Bunda Kapolresta (CLBK) di nomor 08112274110.

"Peran seluruh elemen masyarakat sangat besar untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas di wilayah hukum Polresta Cirebon. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga keamanan lingkungan dan sangat berarti bagi kepolisian," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Sementara itu, Kajari Kabupaten Cirebon, Yudhi Kurniawan, S.H, M.H, mengajak para Kuwu di Kecamatan Palimanan dan Kecamatan Gempol untuk membuat ide kreatif dalam rangka membangun Desa serta menjadi upaya untuk menciptakan Kabupaten Cirebon yang unggul dalam pembangunan.

"Mari kita bangun Kabupaten Cirebon yang aman dan kondusif dan jauh lebih baik lagi. Kami dari Kejaksaan siap mengawal seluruh program pembangunan yang dicanangkan pemerintah di Kabupaten Cirebon," ujar Yudhi Kurniawan, S.H, M.H.











JendelaBangsa-Awdi.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Rabu, 24 April 2024

Proyek pembangunan penampungan air untuk pemadam yang berlokasi di gudang PLN UP 3 Mundu Cirebon di duga proyek siluman.




Sebuah Proyek Pembangunan Penampungan Air untuk Pemadam yang dibangun di area Gudang PT.PLN (Persero ) UP 3 Cirebon yang berada di kawasan Mundu Kabupaten Cirebon konon di kerjakan oleh PT.Global Mitra Proteksindo ( GMP ) di sebut sebagai Manager Kontraktor ( Menkon ) yang ternyata d Sub kan kembali kepada ERSAN.

Pada tanggal 16/04/2024 tepatny pada hari Selasa,kami selaku media mendatangi proyek tersebut guna mengadakan sosial kontrol,namun di saat itu pekerjaan sudah finishing,kebetulan di lokasi kami bertemu dengan mador tukang bernama Nakoda,di saat itu lah kami bertanya mengenai pekerjaan yang sudah hampir selesai itu.

Dalam keterangannya kepada Media,ternyata di proyek tsb tidak adanya papan proyek di mana yang tertuang pada undang undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,bahkan di duga pengerjaan proyek tsb tidak sesuai dengan ketentuan yang ada,sehingga pekerjaan yang belum seumur jagung hasil pekerjaan dinilai sangat memprihatinkan,dimana kami menemukan dinding-dinding tembok yang sudah pada retak.

Di karenakan kurangnya pengawasan dari pihak-pihak tertentu sehingga pekerjaan tsb di kerjakan asal-asalan.

Dari semua kejanggalan tsb kami awak media berasumsi bahwa pekerjaan tsb tidak sesuai dengan anggaran belanja yang ada,padahal ini pekerjaan pemerintah yang harus transparan di mata umum.

Diharapkan kepada PT.PLN ( Persero ) Pusat bahkan Menteri BUMN  untuk memberikan pengawasan yang lebih ketat lagi supaya tidak ada yang menguntungkan pribadi ataupun golongan.red.(Tim)











jendelabangsa-awdi.com :

Nono Mulyono

Kapolresta Cirebon Hadiri Gebyar Dikmas dan PAUD Tahun 2024





Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menghadiri Gebyar Dikmas dan PAUD Tahun 2024, Rabu (24/4/2024). Kegiatan tersebut bertempat di Halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Gebyar Dikmas dan PAUD Tahun 2024 tersebut dihadiri perwakilan Kemendikbud Ristek, H. Hasan Bisri, S.E., M.M., Wakil Bupati Cirebon lbu Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan H. Ronianto S.Pd., M.M., dan tamu undangan lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei 2024 mendatang. Gebyar Dikmas dan PAUD Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Cirebon tersebut mengusung tema Pendidikan untuk Kita Semua.

Dalam sambutannya, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menyampaikan puji sukur kepada Allah SWT atas Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon bisa mengadakan acara Gebyar Dikmas dan PAUD Tahun 2024 dengan tema Pendidikan untuk Kita Semua. 

Menurutnya, Polresta Cirebon juga terlibat aktif dalam pendidikan informal di Kabupaten Cirebon. Yakni, melalui penanganan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dengn menyelenggarakan kegiatan Pesantren Kilat ABH pada bulan Ramadan lalu.

"Dalam kegiatan tersebut, kami menyemangati para peserta Pesantren Kilat ABD melalui pembinaan dan dididik menjadi manusia lebih baik. Saya juga merasa bangga kepada Kadisdik Kabupaten Cirebon atas terselenggaranya acara Gebyar Dikmas dan PAUD ini," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.










JendelaBangsa-Awdi.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO

Kapolresta Cirebon Raih Penghargaan dalam Penganugerahan Wajib Pajak Teladan Tahun 2024




Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, meraih penghargaan sebagai Mitra Kerja Inspiratif Tahun 2023 Kategori Pembinaan dan Pengawasan Wajib Pajak Daerah. Penghargaan tersebut diterima dalam Penganugerahan Wajib Pajak Teladan Tahun 2024 di Sapphire Grand Ballroom Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Rabu (24/4/2024).

Kegiatan Penganugerahan Wajib Pajak Teladan Tahun 2024 tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon dan sejumlah tamu undangan dari mulai camat se-Kabupaten Cirebon hingga jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Cirebon serta lainnya.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Cirebon atas penghargaan yang diberikan. Hal tersebut menjadi bukti bahwa selama ini kinerja Polresta Cirebon mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Ia mengatakan, penghargaan itupun menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh personel Polresta Cirebon. Sehingga diharapkan dapat terus memotivasi seluruh personel Polresta Cirebon dan Polsek jajaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

"Ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami atas penghargaan yang diberikan. Tentunya, ini akan menambah motivasi dan semangat kami dalam melaksanakan tugas dalam melayani masyarakat," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

Ia mengatakan, Polresta Cirebon beserta Polsek jajaran siap menjadi mitra terbaik pemerintah demi mewujudkan pembangunan yang lebih baik di Kabupaten Cirebon. Kerja sama secara solid antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat adalah kunci bagi kemajuan Kabupaten Cirebon.

"Kami juga siap berpartisipasi aktif mengenai langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Cirebon. Dari mulai di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lainnya," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.










JendelaBangsa-Awdi.com :

Rd. O. SUHERMAN

WANTOSO