Bagi para pegiat ziarah kubur khususnya di jawa bagian barat tentu tidak asing dengan kramat talun cirebon girang.
Tempat tersebut menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di cirebon yang ramai dikunjungi oleh para peziarah baik dari dalam maupun luar kota cirebon.
Terletak diselatan kota cirebon daerah tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang karena kawasan tersebut telah ada dan dihuni sebelum kesultanan cirebon berdiri.
Banyak hipotesa terkait asal usul penamaan Talun, ada yang berpendapat talun itu berarti alun-alun, ada pula yang mengatakan talun berasal dari kata tahlilun.
Namun jika menarik jauh ke belakang perkembangan bahasa cirebon yang pada masa awal banyak menyerap kosakata dari bahasa sansekerta.
Maka Talun dalam bahasa sansekerta ia bermakna ladang.
Senada dengan catatan yang dipegang oleh salah satu keturunan pangeran cakrabuana bahwa kawasan Talun cirebon girang ketika wilayah tersebut melebur dan masuk kedalam wilayah kesultanan cirebon, wilayah Talun kemudian diserahkan kepada salah satu putra pangeran cakrabuana yang bernama pangeran giri untuk diolah serta dimanfaatkan.
Nisan tua ini berada ditengah-tengah pemakaman umum warga desa cirebon girang yang lokasinya tepat disisi selatan cungkup makam kramat talun cirebon girang.
Di perkirakan nisan tua ini berasal dari tahun 1800an.
Belum diketahui siapa sang shohibul makam, apakah beliau masih keturunan pangeran giri bin pangeran cakrabuana?
Sepertinya bukan, karena keluarga pangeran cakrabuana beserta keturunannya mempunyai pakem tersendiri dalam tata letak makam bagi keluarga mereka yang diantaranya pemisahan antara makam laki-laki dan perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar