Selasa, 15 Juli 2025

KUJANG ITU BUKAN SENJATA KAUM BANGSAWAN DAN RAJA-RAJA SUNDA. JANGAN KETIPU DONGENG..!


Citra Kujang sebagai senjatanya orang Sunda kemudian berkembang pada pemahaman yang keliru, banyak orang yang beranggapan bahwa Raja-Raja di Sunda menggunakan Kujang sebagai senjata pusakanya, hal ini terbukti dari banyaknya lukisan Raja-Raja Sunda tempo dulu yang menggenggam Kujang sebagai senjata pusakanya.

Naskah Sanghyang Siksa Kandang Keresian menginformasikan jenis-jenis senjata yang peruntukan dalam tatanan soasial di Kerajaan Sunda, ada senjata yang diperuntukan untuk Raja dan Bangsawan, untuk Petani dan untuk para Pendeta. Uniknya dalam naskah tersebut ternyata Kujang tidak dinyatakan sebagai senjatanya para Raja maupun bangsawan di tanah Sunda.

Naskah Sanghyang Siksaa Kandang berdaarkan penelitian para sejarawan ditulis pada tahun 1518, ini berarti masa pembuatannya terjadi ketika Kerajaan Sunda yang beribukotan di Pakwan Pajajaran masih tegak berdiri.

Kabar dari Naskah Shangyang Siksa Kandang yang didalamnya memuat tentang peruntukan Kunjang apakah sebagai senjata pusakanya para Raja-Raja di Sunda atau tidak terdapat pada Kropak 630 tepatnya pada bagian XVII demikian bunyinya:

 "Sa(r)wa Iwir/a/ ning teuteupaan ma telu ganggaman palain. Ganggaman di sang prabu ma: pedang, abet, pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa pina/h/ka dewanya, ja paranti maehan sagala. Ganggaman sang wong tani ma: kujang, baliung, patik, kored, sadap. Detya pina/h/ka dewanya, ja paranti ngala kikicapeun iinumeun. Ganggamam sang pandita ma: kala katri, peso raut, peso dongdang, pangot, pakisi. Danawa pina/h/ka dewanya, ja itu paranti kumeureut sagala. Nya mana teluna ganggaman palain deui di sang prebu, di sang wong tani, di sang pandita. Kitu lamun urang hayang nyaho di sarean(ana), eta ma panday tanya."

Terjamah: 

Segala macam hasil tempaan, ada tiga macam yang berbeda. Senjata sang prabu ialah: pedang, abet (pecut), pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa yang dijadikan dewanya, karena digunakan untuk membunuh. Senjata orang tani ialah: kujang. baliung. patik, kored, pisau sadap. Detya yang dijadikan dewanya, karena diguna¬kan untuk mengambil apa yang dapat dikecap dan diminum. Senjata sang pendeta ialah: kala katri, peso raut, peso dongdang, pangot, pakisi. Danawa yang dijadikan dewanya, karena digunakan untuk mengerat segala sesuatu, Itulah ketiga jenis senjata yang berbeda pada sang prebu, pada petani, pada pendeta. Demikianlah bila kita ingin tahu semuanya, tanyalah pandai besi.

















Sumber : Sejarah Cirebon

Rabu, 02 Juli 2025

PROFIL GUS SYAHRUL MUBAROK HAFIDZ.  Pimpinan Majelis Dzikir Syaikh Abdul Qodir AlJilani. 



Beliau Adalah anak ke 7 dari pasangan Kiyai Muhammad Sobri Hafidz dan Hj Chodijah. 
Dari jalur kakek dari ayah nya beliau merupakan keturunan dari Mbah Yahya/Mbah Asmanuddin Ender (Adik mbah Muqoyyim) 
Dan dari jalur nenek dari ayah nya merupakan keturunan Syaikh Muhammad Thohir/Ki Imam Prabu Graksan. 

Beliau dari kecil sudah menimba Ilmu di pon-pes Siti fatimah Curug Kanggraksan, Asuhan KH Sholihin Saimari. 
Kemudian meneruskan di Pon-pes Khas Kempek Asuhan KH Mustofa Aqiel. 
Dan Mengambil Berkah Ilmu / Ngaji Pasaran dibeberapa Pesantren di Jawa Tengah dan jawa timur seperti di Sarang Rembang, Lirboyo, Kwagean, Tebuireng dan beberapa pesantren lain.nya.

* Khidmah di Masyarakat *
Sejak Tahun 2013 beliau sudah melanjutkan mengisi pengajian di bebrapa Majlis ta'lim tinggalan sang Ayah handa Kiyai Muhammad Sobri Hafidz
Lalu tahun 2016 Beliau dan Teman teman nya medirikan Majelis Dzikir Syaikh Abdul Qodir Al jilani di Blok sugitamu desa Cirebon Girang Talun.
Kegiatan yg rutin diadakan Majelis Dzikir Syakh Abdul Qodir Jilani setiap Malam Jum'at diadakan Pembacaan Manaqib dan Kajian Kitab Salaf.
Sudah berapa Kitab Yg sudah dibaca dan diKhatamkan di Majelis seperti Kitab Sulamutawfiq, hadis Arbain Nawawi, Wasiatul Mustofa ,Irsyadul Ibad Dan lain lain. 

Dan setiap Tahun Beliau dan Temen teman Jamaah mengadakan Acara Haul Sayyidina Syaikh Abdul Qodir al Jilani 
Pada setiap tanggal 11 Robi'ul Akhir 
Dan selalu dihadiri oleh Ribuan Jamaah.

Harapan Beliau diMajelis Dzikir Syaikh Abdul Qodir Al Jilani .
Bisa menjadi Manfaat dan menjadi suatu komunitas masyarakat untuk menjalin Silaturrahmi dan sama sama untuk belajar mendekatkan diri kepada Allah swt.

Semoga Allah selalu menjaga beliau dalam keadaan sehat wal afiyat dan semoga Selalu Istiqomah dalam hal kebaikan.