Kab. Cirebon, Jurnal Polri Lingkaran media sosial di beberapa group whatsapp yang ada dan di ikuti oleh para wartawan yang banyak bertugas diwilayah Cirebon Raya, dihebohkan dengan munculnya sebuah chatting whatsapp yang belum jelas dibuat oleh siapa dan dengan maksud apa. isi whatsapp (WA) tersebut kurang lebih begini isinya, dan dipertebal warna hitamnya. "Assalamualaikum selamat pagi rekan2 Kanit yg terhormat dgn ada giat lomba problem solving sebagai penanggung jawabnya ( korsamapta) yg mana kita akan mengangkatnya masalah premanisme di lingkungan sekolah yg mana menitik beratkan ya ke LSM dan wartawan yg sering meminta uang ke sekolah2 mohon kiranya rekan2 Kanit untuk memeping sekolah2 yg sering di datangi dan di mintai uang oleh (LSM dan wartawan) oleh karena itu rekan2 paling lambat rekan2 kirim ke grup ini nama sekolahnya untuk kita buat dok pemasangan stiker 110 di sekolah itu jd biar Ter koneksi dgn oprator 110 trimaksih kerjasamanya di harap pukul 11:00 sudah terkumpul nama sekolahnya trims kerjasamanya".
Seiring beredarnya isi chatting WA tersebut yang menuai beragam komentar penasaran dan membuat ketersinggungan dari para Wartawan hingga pada Kamis 25 Juli 2024, puluhan wartawan berkumpul untuk membahasnya , dengan rasa penasaran dan berbagai pertanyaan muncul dalam benak individu wartawan per wartawan, pasalnya, kenapa hanya untuk sekedar mengikuti Lomba Problem Solving para Kanit, orang tersebut dalam Chat WA nya harus menyebut sebutan Wartawan dan LSM " dikategorikan PREMANISME yang sering meminta uang ke sekolah-sekolah", tanpa dibarengi dengan tulisan "oknum". ditambah disana, tidak menyebutkan wartawan media mana dan LSM mana yang sering meminta uang kepihak sekolah, inilah tentunya yang mengundang reaksi para wartawan. ini baru reaksi dari kalangan Wartawan, entah kalau dari kalangan LSM sih seperti apa reaksinya. namun yang pasti, puluhan wartawan yang berkumpul tadi sepakat untuk membuat surat permohonan audensi kepada Kapolres tempat dimana munculnya chatting whatsapp yang berisi seperti ujaran kebencian terhadap wartawan dan LSM tadi.
Mereka yang berkumpul, mengatasnamakan Forum Silaturahmi Wartawan Se Cirebon Raya bertekad melayangkan surat dengan maksud untuk menanyakan segala sesuatunya yang berkaitan dengan isi WA tersebut. adapun seperti apa hasilnya, diharapkan mampu merubah paradigma jelek yang menempel pada tulisan Wartawan dan LSM. Salahsatu Wartawan peserta rapat mengatakan kepada MJP , usai mengikuti rapat, bahwa dirinya merasa Prihatin dengan statement yang sepertinya dikeluarkan oleh Oknum di tubuh kepolisian setempat, "saya sebagai seorang wartawan, benar-benar prihatin dengan munculnya isi chatting whatsapp itu. Kenapa sih, harus menyebut dengan kata Premanisme kepada Wartawan dan LSM yang meminta uang ke sekolah-sekolah. apalagi disitu tertulis dengan adanya giat lomba problem solving alias penanganan masalah, Kenapa Wartawan dan LSM yang dijadikan objeknya, kenapa mereka tidak menjadikan lingkup sekolah yang dijadikan bahan lombanya, padahal disekolah, kerap terjadi aksi pungli dan bullying. kenapa tidak kesana saja materi lombanya, kenapa harus menyinggung perasaan kami para penggiat kontrol sosial, Satu kata dari saya, kalau sekolah bersih, kenapa harus risih. hingga rela mengeluarkan uang yang kata isi chattingan tadi sih, wartawan dan LSM yang meminta uang" pungkasnya.
Semoga dengan Adanya Audensi kami Para Wartawan dengan Kapolresta Cirebon, akan adanya KLARIFIKASI dan PELAJARAN bagi Oknum Pembuat Chating WA tersebut dan Tidak terjadi lagi adanya PELECEHAN terhadap Profesi WARTAWAN dan LSM yang juga merupakan salah satu Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara. Dan bisa lebih mengoptimalkan kembali SINERGITAS KEMITRAAN antara Insan Wartawan dengan Pihak APH ( Kepolisian Polresta Cirebon ) dengan lebih Harmonis dan Saling Menghargai ...
Makmud Mansyur n Tim MJP Korwil Cirebon Raya
DPD AWDI CIREBON RAYA
jendelabangsa-awdi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar